Sep 01 2010
Evaluasi Angkutan Lebaran
1. a. Jika sdr. mudik pada saat lebaran (definisi mudik, kalau perjalanan ke tujuan lebih dari 60 km), kendaraan apa yang digunakan, dan apa alasannya menggunakan kendaraan tersebut ?
1.b. Jika sdr. tidak mudik pada saat lebaran, andaikata sdr. mudik dari Yogyakarta ke Jakarta, kendaraan apa yang sdr. gunakan dan apa alasannya ?
2. Silakan amati arus lalulintas kendaraan di kota sdr. pada saat lebaran. Terjadikah kemacetan ? Jelaskan kondisi arus lalulintas tsb. dan jelaskan solusi apa yang sebaiknya dilakukan !
persiapan kedaraan buat modik emang diperlukan, makasih sharingnya
1a.)saya mudik dari jogja ke cilacap naik kereta ekonomi.
alasan:
i) ekonomis.
ii) tdk ribet,krena cukup naik kereta sekali langsung sampai rumah(rumah berdekatan dgn stasiun).
iii)seru sekali…ada bakul pecel dan makanan lain.
iv)lebih cepat drpd naik bus.
1b.)jika saya mudiknya ke jakarta,tetap naik kereta.cuma keretanya bukan kelas ekonomi.karena perjalanan jauh sangat membutuhkan kenyamanan yg extra.
2.)saya tinggal di kota kecamatan,sehingga kemacetan sangat jarang terjadi.tp jika melihat kota jakarta tg tiap hari macet,menurut saya solusinya adalah dengan di adakan perpindahan penduduk.untuk mengimbangi perpindahan penduduk ini sangat tepat jika ibukota indonesia dipindahkan.
Asslm,,?
nama : Yanuar Firmansyah
NIM : 37015
1a. saya mudik ke Serang-Banten, kendaraan yang saya pilih adalah bus, karna kebetulan saya ikut mudik bareng teman-teman dari pandeglang, kami memilih bus karna perjalanan dilakukan pada malam hari lebih nyaman dengan bus, dan juga karna arus mudik belum terlalu padat.
2. saya mengamati arus kendaraan di jalur protokol kota serang, dan frekuensi kendaraan pada tanggal 6 September masih belum menunjukan kepadatan, hal ini dikarnakan kendaraan roda empat yang hendak menuju jakarta atau sebaliknya melintasi jalan tol jakarta-merak, sedangkan frekuensi kendaraan di jalan protokol sampai saat ini berkisar 80 kendaraan setiap menitnya.
NAMA - TAUFIQ ILHAM MAULANA
NIM - 36330
1.b. Jika sdr. tidak mudik pada saat lebaran, andaikata sdr. mudik dari Yogyakarta ke Jakarta, kendaraan apa yang sdr. gunakan dan apa alasannya ?
Jawab =
- Ke Solo.
- Kendaraan Pribadi.
- Karena aman dan nyaman.
aman =
karena menggunakan kendaraan pribadi dapat berhati-hati, dapat beristirahat di jalan, seperti berhenti di pom bensin, rumah makan, masjid, dan lain lain sewaktu-waktu. Selain itu, kendaraan pribadi dapat di cek terlebih dahulu kelayakkannya, sehingga dalam perjalanan dapat merasa aman.
sedangkan kendaraaan umum =
- seperti bis dan kereta, kurang aman, karena mereka mengejar setoran, sehingga kadang kala kebut-kebutan dan terburu-buru dalam berkendara,
- tidak dapat beristirahat sewaktu-waktu,
- kelayakan kendaraan pun tidak dapat diketahui secara pasti apakah layak untuk dikendarai atau tidak, sehingga kurang aman.
nyaman=
jika kendaraan pribadi yang berkapasitas 4 orang, dapat hanya diisi 4 orang, atau mungkin dapat kurang, tetapi bila kendaraan umum yang seharusnya berkapasitas 10 orang, pasti akan diisi 15 orang atau lebih karena kendaraan umum mengejar setoran.
2. Silakan amati arus lalulintas kendaraan di kota sdr. pada saat lebaran. Terjadikah kemacetan ? Jelaskan kondisi arus lalulintas tsb. dan jelaskan solusi apa yang sebaiknya dilakukan !
Jawab =
- Ya, pasti.
-Karena kota saya(Solo) menjadi tempat tujuan pemudik dari luar kota, sehingga banyak yang memadati kota kami, seperti orang-orang yang mudik dari jakarta, surabaya, bandung, semarang, dan lainnya, memadati kota kami yang menjadi tujuan pemudik
-sesuai dengan pembukaan UUD 1945, negara berkewajiban melindungi warga negaranya.
Oleh karena itu, dalam hal transportasi, pemerintah dan negara berkewajiban juga menyiapkan transportasi massal yang bertujuan melindungi warga negaranya yaitu transportasi yang sifatnya aman dan nyaman, sehingga masyarakat dibuat lebih suka menggunakan angkutan massal daripada kendaraan(mobil atau motor) yang bersifat pribadi dan dapat menimbulkan kemacetan.
1a. pada hari sabtu tanggal 4 september saya melakukan perjalanan mudik ke solo menggunakan sepeda motor. Saya mudik menggunakan sepeda motor karena akan digunakan di kota asal, faktor keamanan juga menjadi pertimbangan jika motor ditinggal di jogja selain itu dengan menggunakan motor juga terhitung lebih murah. Terlebih lagi tidak memerlukan waktu lama untuk dapat sampai ke solo karena hanya membutuhkan waktu 1 jam 15 menit. pada hari tersebut arus mudik belum tinggi sehingga perjalanan terasa seperti hari-hari biasa.
2.pada saat lebaran, dari tahun ke tahun kota solo selalu dipadati oleh para pemudik karena memang banyak penduduk dari kota ini yang merantau ke daerah lain. Oleh karena itu kemacetan pada saat lebaran tidak dapat dihindari, terutama orang-orang yang berbelanja menyambut idul fitri serta para pemudik yang membeli barang-barang khas solo. lahan parkir pun menjadi tidak cukup untuk menampung banyaknya kendaraan pendatang sehingga jalan juga terpakai sebagai lahan parkir. upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain dengan memecah jalur yang selalu terjadi kemacetan, mematikan lampu lalulintas dan menempatkan personil polisi untuk mengatur persimpangan. Solusi lain yang dapat menjadi masukan untuk mengatasi kemacetan terutama di daerah kota adalah dengan memaksimalkan ” Solo batik trans” bus kota bercorak batik yang baru saja diresmikan oleh pemkot solo, orang-orang yang hendak pergi ke pusat-pusat keramaian dihimbau untuk menggunakan bus tersebut. solusi lain adalah membuat jalan-jalan di pusat keramaian solo menjadi satu jalur, meskipun banyak kendaraan yang harus berputar jauh untuk mencapai tempat tujuan akan tetapi laju kendaraan tidak tersendat-sendat karena macetnya jalan. sehingga perjalanan terasa lancar meskipun menjadi jauh.
1a. Menggunakan bis patas alias bis cepat terbatas. Karena jadwal berangkat yg fleksibel, lama perjalanan bisa diprediksi, tempat duduk lebih luas, dan bebas dari pengamen
2. Secara umum tidak terjadi kemacetan. Beberapa waktu memang padat tapi tidak macet. Hanya pada saat malam lebaran beberapa ruas jalan macet karena memang sengaja banyak warga keluar turun ke jalan untk meramaikan suasana.
1.a. Saya mudik ke Jakarta. Kendaraan yang saya gunakan untuk pergi ke Jakarta menggunakan Kereta. Saya menggunakan kereta bisnis karena relatif murah dan kondisi penumpang tidak begitu padat sehingga masih banyak tempat dan nyaman. Stasiun kereta lebih mudah dijangkau daripada ke Bandara, entah itu di Jakarta ataupun Jogyakarta. Untuk muatan yang dibawa, menggunakan kereta bisa membawa barang banyak tanpa ada extra charge, tidak seperti pesawat yang ada ketentuan muatan yang dibawa dan extra charge untuk muatan lebih. Dilihat dari segi keamanan, menggunakan kereta lebih aman karena menggunakan lajur darat walau menempuh waktu yang lebih lama, disesuaikan dengan kondisi yang relatif sering turun hujan penggunaan pesawat jauh lebih mengkhawatirkan.
2. Pada saat hari lebaran, arus lalu lintas di kota saya relatif lancar. Namun pada bagian tertentu, seperti ruas tol menuju arah jawa bagian timur masih dipadati oleh para pemudik yang ingin menuju ke kota asal mereka, kemacetan di pintu tol pada saat pembayaranlah penyebabnya. Solusi saya dari masalah ini ialah pemberlakuan penggunaan kartu tol (E-toll) lebih di gembleng. Karena selain efisien, kartu ini dapat mempercepat mobilitas pengendara mobil dalam pembayaran tol. Tidak ada lagi istilah “kembalian” atau “uang pas” lagi.
Apabila saya mudik dari yogyakarta ke jakarta, saya lebih memilih moda kereta api, dikarenakan unruk menghindari kemacetan di pelbagai daerah di pantura atau jalur selatan, kereta api biaya relatif murah dan dapat tepat waktu sampai tujuan, penambahan kereta juga sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan kereta api, sehingga kapasitas akan menjadi bertambah.
Kondisi lalu lintas di Imogiri Bantul saat lebaran relatif ramai lancar. Lalu lintas sampai hari Minggu masih didominasi oleh kendaraan lokal yang akan bersilaturahmi. Kecepatan kendaraan sekitar 40-60 km/jam. Selanjutnya di Jalan Parangtritis bagian selatan sudah mulai ramai pada hari Minggu. Kendaraan di dominasi kendaraan pribadi yang akan berekreasi dan piknik. Tetapi keadaan lalu lintas masih lancar.
Nama : PINTA ASTUTI
NIM : 37417
KELAS : A
MATAKULIAH : DASAR-DASAR TEKNIK TRANSPORTASI
Pada libur hari raya idulfitri 2010 ini saya tidak mudik karena saya asli Jogja. Seandainya saya harus mudik ke Jakarta, saya memilih kereta api kategori bisnis sebagai pilihan transportasinya. Alasannya,
1. Keamanan (security), secara keamanan, menggunakan jasa transportasi kereta api bisnis cenderung aman, asal kita juga tidak teledor dalam meletakkan barang-barang bawaan kita.
2. Biaya (cost), dari segi biaya yang harus dikeluarkan ketika melakukan perjalanan menggunakan kereta api tipe bisnis ini relatif murah, memang tidak paling murah (ekonomi). Namun termasuk sedang, tidak mahal juga dibanding dengan executive. Sehingga efisiensi biaya dapat dilakukan, biaya yang lain untuk keperluan lainnya.
3. Waktu (time), perjalanan jauh tentunya memakan waktu yang cukup lama (tergantung jarak dan alat transportasinya). Menggunakan kereta api bisnis ini tentu memakan waktu menengah, tidak secepat kereta executive namun juga tidak selambat kereta ekonomi.
4. Kenyamanan (comfortable), menggunakan kereta api jenis bisnis jika ditinjau dari aspek keamanan cukup nyaman, seandainya nilai rentang 1-10, menggunakan kendaraan ini nilainya adalah 7. Di perjalanan kita bisa istirahat dengan tenang di tempat duduk yang disediakan tanpa harus ada gangguan pedagang yang ribut menawarkan dagangannya.
Pantauan suasana transportasi di sebuah jalan di DIY, yakni di Jalan Wates KM 5 tepatnya di depan pasar Gamping yang beralamatkan di Ambarketawang Gamping Sleman DIY.
Jalan Wates merupakan jalan alternative utama bagi pengguna jalan yang akan melakukan perjalanan darat menuju ke daerah yang lokasinya di barat DIY. Di pinggir jalan Wates ini terdapat berbagai tempat oleh-oleh yang tentunya menjadikan mudahnya para pengguna jalan yang berniat untuk mendapatkan oleh-oleh khas Jogja maupun sekitarnya. Jalan yang cenderung lurus, tidak banyak belokan dan datar. Pada hari-hari biasa, jalan ini cukup ramai namun jarang terjadi kemacetan, kondisi sepanjang ruas ini cenderung lancar.
Pada liburan lebaran hari raya idul fitri 2010 ini terlihat di jalan Wates KM 5, tepatnya depan pasar Gamping Sleman, dibangun sebuah posko yang berlabelkan OPERASI KETUPAT PROGO 2010 yakni sebuah langkah pengamanan dari pihak kepolisian untuk menjaga kelancaran arus mudik dan alik lebaran tahun 2010 ini. H-7 lebaran, posko ini telah beroperasi, puluhan anggota kepolisian telah siap siaga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat bahwa Gamping tempat dilakukan pengamatan merupakan tempat transit bus-bus malam yang beroperasi antar kota antar propinsi, sehingga tempat tersebut sangat ramai pengguna transportasi bus yang akan mudik maupun balik. Tetapi tidak terjadi kemacetan.
Di DIY pada umumnya, transportasi lancar dan cenderung padat dibanding dengan hari-hari biasanya, mengingat DIY juga merupakan pengirim perantau yang banyak pula, maka ketika ada event mudik dan balik seperti lebaran ini DIY kembali dipenuhi oleh perantau yang mudik ke kampung halamannya di DIY. Namun, DIY juga merupakan tujuan rantau bagi banyak pelajar dan mahasiswa sehingga sebagian besar dari mereka juga melakukan aktivitas mudik dan balik menambah padatnya transportasi di DIY. Selain itu DIY juga dijadikan sebagai kota tujuan wisata kedua setelah Bali sehingga pada musim liburan seperti ini turut menyumbang kepadatan transportasi di DIY. Di pusat kota Yogyakarta yaitu kawasan Malioboro merupakan titik paling padat karena di kawasan ini sebagai pusat wisata perbelanjaan sekaligus pusat karamaian karena berbagai fasilitas umum tersedia di tempat ini. Kendaraan tak pernah sepi, mayoritas bernomor polisi luar kota.
Untuk menjaga kekondusifan semua hal harus ada kesadarandari semua pihak untuk turut serta menjaga kelancaran transportasi kita.
1.b. Jika saya mudik dari Jogaja ke Jakarta saya akan lebih memilih naik bus. Karena selain murah bus menurut saya lebih cepat dan efisien dibandingkan kendaraan lain. Dengan menaiki bus juga dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang biasanya disebabkan karena kelelahan saat mengendarai kendaraan pribadi.
Jika dibandingkan dengan kereta api bus lebih nyaman karena jika naik kereta api walaupun bisa lebih cepat tapi mungkin agak terganggu dengan adanya penumpang berdiri dan mungkin badan akan terasa sakit setelah sampai di tempat tujuan.
2. Keadaan lalu lintas di tempat saya mulai ramai dari h-2 sampai h+3. hal itu dikarenakan hari libur PNS yang bertepatan dengan tanggal itu. Dari pengamatan saya jalan Jogja-Magelang padat merayap. Tapi itu terjadi pada jam-jam tertentu. Seperti siang hari dan malam hari. Pada pagi hari jarang ada kendaraan yang lewat. Selain itu kemacetan juga disebabkan karena banyak pengguna kendaraan yang ingin berwisata ke Candi Borobudur. Sehingga menambah kepadatan kendaraan di jalan Jogja-Magelang.
Tetapi jalan Jogja-Magelang agak lancar dibandingkan tahun kemarin. Karena jalan sudah diperlebar di beberapa titik. sehingga kendaraan yang biasanya hanya dua jalur kini bisa menjadi empat jalur yang akan mengurangi kemacetan. Sedikit saran dari saya jika melewati jalan alternatif yaitu Srowol-Karet harap berhati-hati. Karena disana banyak terjadi kemacetan kendaraan yang menuju candi Borobudur.
Solusi untuk mengatasi kemacetan ini adalah dengan mempercepat pembangunan/ pelebaran jalan Jogja-Magelang. Selain itu juga dapat dilakukan dengan pembatasan jalur dari arah yang sepi kendaraan sehingga kendaraan dari arah yang ramai bisa dibuat tiga lajur dan arah sebaliknya dibuat satu lajur.
1.a saya mulai berangkat mudik hari senin dini hari tanggal 6 september pukul 00.30 dengan tujuan Pati. saya mudik menggunakan truk ikan. Ada beberapa alasan saya memilih alat transportasi tersebut:
1. biaya keberangkatan tidak dipungut biaya (gratis) karena ada unsur kekerabatan dengan pemilik truk.
2. lebih efisien karena tidak membutuhkan waktu untuk menaikkan ataupun menurunkan penumpang seperti yang terjadi di bus shg waktu tempuh lebih cepat.
3. keberangkatan dini hari memiliki dampak positif seperti akses jalan masih sepi shg tidak terjebak kemacetanserta lebih aman dari kecelakaan, puasa lebih nyaman karena pastinya stamina dapat terjaga dg baik, sya juga dapat istirahat dg baik.
4.lebih nyaman karena tidak perlu berdesak-desakkan,tidak sumpek,suasana tenang,dan enjoy lah.
2. sebagai salah satu jalur utama pantura jalan raya pati-juana memang tergolong cukup padat,tetapi mudik tahun ini sungguh berbeda karena jalan sudah lancar karena adanya pelebaran jalan dengan penambahan jalur motor sendiri, perbaikan jalan yang berlubang dengan pengaspalan serta pembentukan jalur lingkar kota pati.Kemacetan sendiri sdikit terjadi di perempatan alun-alun juwana.Penyebabnya: adanya pasar buah dan oleh-oleh, adanya pedagang kaki lima yang jualan di areal alun-alun,serta adanya halte bus.Kondisinya tidak terlalu parah tapi sdikit berjubel kendaraan apalagi ketika lampu merah. banyak warga yang kesulitan untuk menyeberang.Solusi yang dapat saya tawarkan yakni:
a. penertiban para pedagang kakilima untuk pindah dengan pemberian tempat yang strategis.
b.pemindahan halte bus shg dapat mengurangi kemacetan.
c. pemindahan pasar buah dan pusat oleh-oleh.
d.proyek besar pengalihan jalan utama untuk tidak melalui alun-alun.
Ini semua proyek yang menimbulkan pro kontra tapi saya terus mengupayakan demi kesejahteraan masyarakat umum….
Puji Utomo (16098)
teknik sipil 2010
1.b. saya pulang ke cilegon - banten (rumah asli saya), menggunakan kendaraan bus, alasan saya menggunakan bus karena pada waktu itu belum terkena kenaikan harga karena adanya tarif mudik yang harganya bisa naik 2x lipat. dan harganya sangat ekonomis sekali di banding dengan kendaraan lain.
2. cilegon merupakan kota perantauan, hampir 80% penduduk di cilegon merupakan perantau dari berbagai daerah apabila pada hari lebaran para perantau pun pulang ke daerahnya masing-masing. sehingga keadaan di kota cilegon pun sepi,kendaraan lalu lalang bisa di hitung dengan jari.
Reyno Octafiansyah
36122
1.a. saya mudik ke solo dan kendaraan yg saya gunakan adalah motor karena jarak dari jogja ke solo lumayan dekat.lagipula,dengan menggunakan motor biaya yg dikeluarkan lebih irit dan efisien dibandingkan dengan naik prameks apalagi rumah saya dan stasiun lumayan jauh sehingga dibutuhkan biaya lebih untuk transportasi di dalam kota.motor saya juga akan terus saya pakai pada saat saya di solo.
2. pada saat saya mudik ke solo, saya tidak menjumpai adanya kemacetan karena saya berangkat sesaat setelah sahur dan pada waktu itu belum saatnya cuti bersama.solo baru mengalami kemacetan setelah H-2 terutama di solo pinggiran,perbatasan solo-klaten,solo-boyolali, dan solo-sragen.solo kota ke arah pusat keramaian seperti pertokoan sudah mulai macet sejak saya datang,H-5, misalnya saja di PGS dan pasar klewer.pada saat hari raya idul fitri jalanan terlihat lenggang.di H+1 dan H+2 mulai terjadi kemacetan terutama ke arah pertokoan dan ke arah tempat wisata,misalnya di mal singosaren dan waduk gajah mungkur.pada saat H+3 para pemudik mulai membanjiri jalan2 pinggiran kota solo karena esoknya cuti bersama telah usai.
solusi yg bisa diambil,sebaiknya apabila hendak mudik carilah waktu yg lenggang seperti malam hari dan dini hari.selain itu,apabila hendak bepergian jauh misalnya surabaya-jogja atau jogja-jakarta,sebaiknya menggunakan tranportasi umum seperti kreta,bus,ataupun pesawat.tiketnya bisa dibeli jauh2 hari sebelum kehabisan.dianjurkan tidak menggunakan kendaraan pribadi apalagi motor karena kendaraan pribadi adalah penyebab utama kemacetan dan motor bila digunakan dalam bepergian jauh sangat berbahaya.terbukti dengan banyaknya korban kecelakaan yg kebanyakan menggunakan motor.selain itu,bisa juga mudik menggunakan jalur alternatif.misalnya saja dari arah solo-surabaya,bisa menggunakan jalur atas,melewati karanganyar dan magetan.melewati jalur alternatif biasanya lebih lenggang meskipun jalannya sedikit memutar.
1. a. saya menggunakan kendaraan bis patas ac. karena bis patas ac tidak banyak berhenti untuk mencari penumpang sehingga perjalanan bisa lebih cepat dan harga tiketnya terjangkau. selain itu bis patas ac juga nyaman dan cukup aman untuk di jadikan kendaraan saat mudik.
2. arus lalu lintas di kota saya (purwokerto) sedikit padat karena banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi (mobil dan motor) yang mengunjungnya. traffic light di kota saya masih belum teratur. sehingga banyak kendaraan yang tidak patuh terhadap peraturan lalu lintas tersebut. banyak traffic light yang di langgar karena waktu yang tersedia untuk lampu hijau kurang lama. hendaknya setiap traffic light di berikan timer (penunjuk waktu) sehingga pengendara dapat memperhitungkan waktu untuk menjalankan kendaraannya tanpa rasa terburu-buru. selain itu timer dapat di jadikan alat penghemat bahan bakar jika waktu yang tersedia untuk lampu merah (waktu untuk berhenti) cukup lama. pengendara dapat mematikan mesinnya dan menyalakannya kembali ketika hendak jalan kembali.
Jika saya tidak mudik pada saat lebaran, andaikata saya mudik dari Yogyakarta ke Jakarta, kendaraan yang akan saya gunakan adalah kereta api. Mengapa? karena kereta api adalah transportasi yang relatif terhindar dari kemacetan lalu lintas, dan lebih aman daripada menggunakan kendaraan bermotor. Memang bukan “tidak mungkin” tapi “mungkin saja terjadi” hanya saja lebih kecil resikonya. Kendalanya adalah sulitnya mendapat tiket dan banyaknya aksi pencopetan. Namun kalau dilihat, apabila kita menggunakan kendaraan bermotor pasti lebih rawan kecelakaan, dan harus sabar menunggu macet. Apabila menggunakan pesawat, memang jauh lebih menghemat waktu dan jauh lebih aman, tapi kita kurang berfikir dari segi ekonomis.
H-1 lebaran di Jogja terlihat pamandangan khas atmosfer lebaran. Banyak kendaraan transportasi bermotor merayap. Dari bus, mobil, sampai sepeda motor. Bahkan dijumpai juga bus antar provinsi walaupun hanya hitungan jari. Ada yang berangkat kerja, pulang kampung, dan melakukan aktivitas lain. Beberapa pegawai swasta dan pegawai negeri sudah libur sehingga sedikit mengurangi kuantitas kendaraan lalu lalang. Kota jogja termasuk daerah tujuan mudik, sehingga banyak terjadi kemacetan di berbagai ruas jalan raya. Di jalan banyak ditemui plat nomor kendaraan selain AB, diantaranya yang lain ada B dari Jakarta, L dari Surabaya, D dari Bandung, H dari Semarang, E dari Cirebon, dan banyak lagi.
Hari H lebaran pagi hari, Jalan Magelang cukup sepi. Tentu hal ini dikarenakan masyarakat muslim menunaikan sholat Ied sehingga hanya ditemui sedikit kendaraan yang melintas. Semakin siang, semakin sore dan malam, jumlah pengguna Jalan Magelang semakin meningkat. Beberapa ada yang baru mudik, ada yang sibuk syawalan atau “ujung”, ada yang pergi mengunjungi tempat wisata dan kuliner jogja, serta ada juga yang mengurus urusan lain. Banyak pemudik yang ingin mengunjungi tempat-tempat di jogja. Kita lihat saja tujuan yang paling diminati, Malioboro misalnya. Kendaraan mengantri sampai tugu yang kira-kira jaraknya masih 1,5 km dari malioboro. Kemacetan ini ini menyebabkan polisi lalu lintas terpaksa menutup beberapa arus jalan yang menuju malioboro. Dapat juga dilihat titik kepadatan kunjungan wisata seperti monumen jogja kembali, pantai parangtritis, pantai kwaru, kaliurang, waterboom, dan mungkin masih banyak yang lainnya.
Ada arus mudik tentu ada arus balik yang juga menimbulkan kepadatan serta kemacetan di berbagai titik. Semua pengguna jalan harus berhati-hati agar kecelakaan lalu lintas dapat ditekan. Entah kecelakaan karena sarana prasarana jalan yang rusak atau kecelakaan antar pengguna jalan. Oleh karena itu kerjasama antar pengguna jalan sendiri dan dengan polisi lalu lintas sangat penting dan perlu diperhatikan sehingga mudik menjadi aman dan lebih nyaman.
Ani Hairani
NIM: 35796
Kls: A
1.a.Dalam melakukan perjalanan mudik Yogyakarta-Pemalang, saya memilih memanfaatkan layanan jasa travel mobil. Hal ini didasarkan atas pertimbangan aspek kenyamanan serta efisiensi waktu. Akses perjalanan Yogyakarta menuju Pemalang cukup sulit bila ditempuh menggunakan kendaraan umum baik dengan bus maupun kerea api karena mengharuskan penumpang untuk berganti-ganti moda. Berbeda dengan kendaraan umum, layanan jasa travel menawarkan kenyamanan seperti layaknya menggunakan kendaraan pribadi, layanan jasa ini dapat mengantarkan penumpang sampai pada tujuan utama tanpa harus berganti-ganti moda transportasi.
2.Kondisi lalu lintas di jalur mudik Kabupaten Pemalang pada saat lebaran tampak padat namun tetap lancar dan tidak sampai menimbulkan kemacetan. Tindakan Pemkab untuk mencegah adanya kemacetan di daerah ini adalah dengan mengalihkan kendaraan yang akan memasuki pusat kota ke dua jalur yang berbeda yang merupakan daerah yang tidak padat penduduk. Untuk kendaraan dari arah timur dialihkan ke jalur selatan sedangkan yang melaju dari barat dialihkan ke jalur utara. Pengalihan ini dilakukan agar kendaraan dalam pusat kota tidak menambah kepadatan lalu lintas pada jalur mudik.
Kemacetan justru terjadi di dalam pusat kota pada hari-hari menjelang lebaran yang disebabkan oleh peningkatan keinginan masyarakat menghabiskan waktu bersama keluarga seperti berbelanja dan berekreasi. Banyaknya volume kendaraan ditambah dengan banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan menambah kepadatan lalu lintas dalam kota. Untuk itu, sebaiknya dilakukan pengaturan terhadap area parkir yaitu dengan memasang rambu larangan parkir serta pengontrolan secara langsung oleh polisi lalu lintas di titik-titik yang rawan kemacetan.
Waktu sya mudik ke daerah purwodadi
Jalanan Macet
Karena kurangnya lebar jalan dan perempatan tanpa lampu merah
Waktu sya mudik ke daerah purwodadi
Jalanan Macet
Karena kurangnya lebar jalan dan perempatan tanpa lampu merah
Sebaiknya perbaiki system nya
FREDERICA NEO
Teknik Sipil
10/301326/TK/36925
(b) Bila saya mudik dari Yogyakarta ke Jakarta , saya akan menggunakan pesawat terbang.
Perbandingan menggunakan Bus, Kereta Api, dan Pesawat Udara.
• Bus :
a. Tarif : Rp 92.000,00 (ekonomi) – Rp 220.000,00 (Eksekutif)
b. Lama perjalanan : kira-kira 14-18 jam (melalui Pantura, dengan mempertimbangkan kemacetan)
• Kereta Api :
a. Tarif : Rp 320.000,00 – Rp 450.000,00
b. Lama perjalanan: 8-10 jam
• Pesawat Udara :
a. Tarif : Rp 255.000,00- Rp 461.500,00
b. Lama perjalanan : 1 jam (ditambah dengan waktu di ruang tunggu menjadi kira-kira 2½ jam)
Alasan utama saya memilih menggunakan pesawat terbang adalah jangka waktu perjalanannya yang jauh lebih singkat. Ini sangat menghemat waktu dan tenaga bila dibandingkan dengan alat transportasi lain.
Kedua adalah kenyamanannya ( tidak banyak guncangan dan suara berisik, boleh berjalan di lorong kabin pesawat bila kondisi mendukung, ada pramugari yang siap membantu, fasilitas memadai( toilet, air conditioner) ).
Ketiga, tarifnya yang tidak berbeda jauh dari alat transportasi lain. Bahkan jika pemesanan dilakukan lebih awal, tarif tiket yang didapat bisa lebih murah dari yang lainnya.
(c) Terjadi kemacetan di Yogyakarta pada waktu dan lokasi tertentu.
Hari Pertama Lebaran(Jumat, 10 September 2010), arus lalu lintas masih sepi dan lancar pada pagi hari. Malam hari, arus lalu lintas mulai ramai di jalan utama, seperti Jalan Jend. Soedirman, begitu juga jalan-jalan menuju tempat hiburan dan wisata seperti Mall/Plaza, Malioboro,dsb. Banyak wisatawan domestik yang membawa kendaraan pribadi.
Puncaknya adalah pada hari ketiga (Minggu, 12 September 2010), jalan-jalan utama , terutama sekitar Malioboro macet sejak pagi hingga malam hari.
Kemacetan juga terjadi di jalur lintas antar kota seperti Jogja-Magelang,
kendaraan padat merayap.
Hingga hari kelima lebaran, kondisi lalu lintas masih sangat ramai.
Solusi:
1. Penyesuaian waktu pada lampu lalu lintas dengan jumlah kendaraan
Waktu untuk lampu hijau pada jalan tertentu terasa terlalu singkat dan tidak sesuai dengan jumlah kendaraan yang melewatinya. Sebaiknya pada saat lebaran seperti ini, lama waktu untuk lampu lalu lintas di atur ulang dan disesuaikan.
2. Penugasan Polisi lalu lintas dilampu lalu lintas dan jalan yang rawan macet
Ketegasan peraturan lalu lintas diperlukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah pengendara yang tidak sabar melanggar peraturan dan memperparah kemacetan. Penggantian lampu lalu lintas dengan aba-aba dari polisi saat macet , juga sangat membantu
3. Jalur alternatif
Adanya jalur alternatif dapat mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di jalan rawan macet.
4. Sistem buka-tutup jalan
Penutupan jalan yang macet sementara waktu agar jumlah kendaraan tidak bertambah dan kemacetan dapat segera teratasi. Setelah lalu lintas lancar, jalan kembali dibuka. Saat penutupan jalan, kendaraan dapat dialihkan ke jalan alternatif.
5. Perbaikan kondisi, letak dan kuantitas lahan parkir
Lahan parkir yang terbatas juga menyebabkan kelancaran lalu lintas terganggu. Kendaraan akan diparkir/berhenti sembarangan dan menghalangi kendaraan lainnya. Tidak jarang , kendaraan roda dua diparkir di trotoar, sehingga pejalan kaki harus berjalan di tepi jalan , hal ini juga menghambat laju kendaraan.
6. Pembangunan jalan layang/jalan bawah tanah
Salah satu penyebab terjadinya kemacetan di Yogyakarta adalah lebar jalan yang kurang memadai untuk jumlah kendaraan yang meningkat pesat pada hari tertentu seperti lebaran. Akan tetapi pelebaran jalan pada saat ini kelihatannya tidak memungkinkan, solusi yang memungkinkan adalah jalan layang/terowongan(jalan bawah tanah)
7. Pemindahan pasar-pasar di tepi jalan raya yang sering kali menimbulkan kemacetan
Pemindahan ini dapat dilakukan sementara, saat jalan ramai seperti lebaran, terutama di jalur lintas antar kota.
1.a saya mudik ke lampung menggunakan bus. alasan saya mudik menggunakan bus di samping biaya yang terjangkau, saya sudah terbiasa pulang ke lampung menggunakan bus karena saya dari SMA sudah sekolah di jogjakarta.
2. terjadi kemacetan. jalan di dominasi oleh kendaraan roda 2. rata-rata kendaraan roda 2 berasal dari orang-orang yang mudik.
walaupun kendaraan yang ada tidak terlalu banyak, tetapi terjadi kemacetan di banyak titik. di samping banyak kendaraan, kemacetan itu timbul dari banyaknya jalan yang rusak.
solusi yang bisa di lakukan adalah memperbaiki semua jalan yang rusak. terus bagi pemudik sebaiknya mudik menggunakan jasa transportasi umum supaya tidak terlalu banyak kendaraan di jalan.
Nama : Yutata Arnandika Pratama
Smt : I
Kelas : A
NIM :10/301980/TK/37233
1.a. Mudik dari semarang ke solo
menggunakan mobil, agar lebih mudah dan lancar sampai tujuan .
2. Pada saat berangkat pada jumat, 10 september 2010 perjalanan dari semarang menuju solo lancar karena lewat purwodadi yang memang bukan merupakan jalur mudik dan tidak terlalu ramai. Namun pada saat pulang saat melewati magelang jalan sangat padat dikarenakan hari itu adalah hari senin yang di duga sebagai puncak arus balik karena pada keesokan hari nya para PNS sudah harus kembali bekerja .
Solusi : Sebagian kendaraan dialihkan ke jalur alternatif , dan jika memungkinkan setiap beberapa menit sekali ada beberapa titik jalan yang ditutup (kendaraan dihentikan) dalam beberapa menit agar jalur didepan nya sudah kosong , karena hal itu dapat memperlancar arus lalu lintas selain itu saat kendaraan dihentikan dapat digunakan para pemudik untuk beristirahat sejenak dan mendinginkan mesin yang mungkin panas karena perjalanan jauh .
Nama : Yutata Arnandika Pratama
Smt : I
kelas : A
NIM : 10/301980/TK/37233
1.a. mudik dari semarang ke solo menggunakan mobil , agar lebih mudah dan lancar sampai tujuan dan dapat lebih mudah mengunjungi saudara yang ada di tempat lain .
2.pada saat keberangkatan pada jumat, 10 september 2010 perjalanan lancar karena saya sekeluarga berangkat melewati jalur purwodadi yang memang bukan jalur untuk mudik sehingga jalan tidak begitu padat .Namun pada saat kepulangan pada senin , 13 september 2010 jalan di magelang sangat padat karena di duga pada hari itu adalah puncak arus balik karena pada keesokan hari nya para PNS harus sudah berangkat kerja .
Solusi : sebagian kendaraan dialihkan ke jalur alternatif , dan jika memungkinkan di beberapa titik jalur mudik ditutup(kendaraan dihentikan) pada jam jam tertentu , agar jalan yang ada didepan sudah lebih kosong selain itu pada saat kendaraan dihentikan dapat digunakan para pemudik untuk beristirahat dan mendinginkan mesin kendaraan yang kemungkinan panas karena perjalanan jauh .
1b. jika saya mudik ke jakarta saya akan naik bus eksekutif karena biayanya terjanggu bagi saya dan pelayanannya memuaskan.
2. Pengamatan yang saya lakukan menyimpulkan didaerah saya (jalan magelang km 15) tidak terjadi kemacetan. hanya saja sejak h-4 sampai h-1 volume kendaraan pada hari itu padat lancar, penumpukan kendaraan di perempataan lampu merah dapat mencapai 500 meter tapi itu hanya sesekali, sedangkan saat hari raya idul fitri volume kendaraan normal seperti biasa. saat H+1 sampai H+4 kepadatan mulai kembali tejadi tapi tidak sampai terjadi kemacetan. solusi apabila terjadi kemacetan di jalan magelang dapat dilakukan dengan cara pengalihan voleme kendaraan menuju jalur alternatif yang selama ini belum optimal penggunaannya.
1b. Transportasi yang akan saya gunakan adalah transportasi udara, misalnya pesawat terbang. Alasannya karena lebih efisien dalam penggunaan waktu, tidak repot di jalan dan tidak menguras stamina.
2. Ya, kemacetan terjadi di kota Yogyakarta pada saat lebaran, terutama di pusat kota, arus lalu lintas utama dan beberapa tempat rekreasi di kota ini (misal: Malioboro, depan Ambarukmo Plaza, Ringroad bagian Utara). Di daerah ringroad kemacetan terjadi sepanjang beberapa km. Puncaknya saat arus balik (H+3) sesudah lebaran. Hal ini dikarenakan mayoritas pengguna jalan adalah pemudik yang akan kembali ke kotanya masing-masing. Kendaraan di daerah ini didominasi oleh kendaraan dengan plat luar kota dibandingkan dengan kendaraan-kendaraan ber-plat AB.
Solusi yang dapat diterapkan dapat dimulai dengan cara yang sederhana, misalnya setiap pengguna jalan raya mematuhi rambu lalu lintas yang sudah diterapkan di setiap ruas jalan. Selain itu kendaraan yang menggunakan arus lalu lintas utama, diharapakn lebih tertib dalam menggunakan jalan raya (tidak seenaknya mengambil jalur lain) dan pos-pos polisi lalu lintas yang dibangun untuk memantau arus balik sesudah lebaran seharusnya bekerja lebih maksimal dalam kerja nyatanya di lapangan. Walaupun terlihat sederhana, namun cara ini akan sangat membantu pengguna jalan raya dalam menghindari kemacetan saat berkendara.
::::::::::::::::::::: EVALUASI ANGKUTAN LEBARAN :::::::::::::::::::
1. a.
Tujuan : ke Solo, Jawa Tengah.
Jenis kendaraan yang digunakan : kendaraan pribadi roda 4.
Alasan :Jarak yang relatif dekat (±60Km) dapat ditempuh dengan waktu yang relatif cepat (±90-120menit). Biaya yang dibutuhkan untuk mudik tidak terlalu banyak ( hanya membeli BBM ).
2.
Arus lalulintas di kota Solo.
Arus lalulintas di kota Solo relatif lancar. Tidak ada kemacetan.
Jika terjadi kemacetan solusi yang sebaiknya dilakukan adalah para pengguna jalan harus menaati rambu- rambu yang berlaku, dapat memakai metode buka - tutup jalan, dapat memberlakukan jalan satu arah ( apabila volume jalur a lebih besar daripada jalur b )
1.a. Pada lebaran ini, saya mudik dari yogyakarta menuju solo (jarak 63km).
Kendaraan yang saya gunakan adalah sepeda motor, dengan alasan, saya hanya mudik sendirian, lebih efektif jika menggunakan sepeda motor , juga ,saya dapat menggunakan motor itu saat di solo.
1.b. Bila saya mudik dari yogyakarta menuju jakarta (sendirian) saya cenderung lebih memilih menggunakan kendaraan umum, pesawat terbang misalnya, karena lebih praktis, tidak membuat capek, dan mengurangi kemacetan dengan tidak membawa kendaraan pribadi.
2. di kota solo, tidak begitu terjadi kemacetan dalam arus mudik maupun arus balik, namun saya memberi solusi untuk mengganti format stoplamp, dengan lama detik yang berbeda yang menyesuaikan kondisi lalu lintasnya (macet atau tidak)
1b. kendaraan yang akan saya gunakan jika saya mudik dari yogyakarta ke jakarta adalah kereta api. karena dipengaruhi oleh masalah biaya. biaya yang harus dikeluarkan bila menggunakan lebih murah dibandingkan kendaraan lain.
2. pada pagi hari hari di kota yogyakarta belum terjadi kemacetan. pada malam hari sudah ada kemacetan. apalagi di daerah ring road dan sekitarnya. arus mudik pulang pergi.
solusi yang harus dilakukan untuk menghindari kemacetan adalah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. seperti bagi orang yang menggunakan kendaraan bermotor. di lain pihak juga bisa mengurangi resiko kecelakaan. untuk yang berkendaraan motor yang melakukan mudik di satukan dalam sebuah kendaraan besar seperti bus. karena yang sering menyebabkan kemacetan adalah kendaraan bermotor. solusi lain adalah meningkatkan jumlah bus khusus untuk pemudik.
1.a. Saya mudik menggunakan sepeda motor dari Yogyakarta - Indramayu (Jawa Barat) dengan menempuh jarak lebih dari 300 km. Alasannya adalah kebutuhan kendaraan di rumah, banyak agenda saat liburan yang harus saya hadiri, baik di Indramayu sendiri maupun di Cirebon dengan jarak 50 km dan lebih efektif menggunakan kendaraan pribadi (motor yang saya gunakan).
1.b. Jika mudik ke jakarta, dan bahkan jika saya pulang dengan sedikit urusan ke Indramayu. maka saya lebih memilih untuk menggunakan kereta api bisnis, kereta api bisnis lebih nyaman dari kereta api ekonomi (untuk tingkat kenyamanan menurut saya pribadi). Jadwal keberangkatan dan kehadiran di tempat tujuan juga sudah jelas, tidak seperti menggunakan bus atau travel. Biaya perjalanan pun lebih murah dibandingkan menggunakan travel atau bus bahkan motor ber cc 150 keatas. dan yang lebih pasti tingkat keamanannya lebih tinggi.
2. Terjadi kemacetan di Ketanggungan ke arah Bumiayu, dan kendaraan dari arah Purwokerto menuju Brebes dialihkan ke Slawi Tegal, kemacetan ini disebabkan oleh ruas jalan yang sempit di daerah ketanggungan dengan volume kendaraan yang tinggi dari jakarta yang keluar melalui pintu Tol Pejagan menuju arah Purwokerto. Kemacetan juga terjadi di pintu Tol palimanan Cirebon sampai Jatibarang Indramayu saat arus balik. Meskipun ruas jalan Pantura lebih luas namun volume kendaraan yang melintasi jalur ini lebih tinggi, pemudik dari Jawa Tengah dan Jawa Timur maupun Yogyakarta yang menuju Jakarta akan bertemu pada satu titik yaitu di Cirebon.
Solusi yang dapat ditempuh diantaranya adalah:
Realisasi pembangunan Tol Trans Jawa harus segera dilakukan.
Realisasi Pembangunan Double Track untuk rel kereta api serta peningkatan layanannya.
Regulasi untuk menekan jumlah kendaraan baru yang diperjual belikan dipasaran, terutama kendaraan roda 2.
Regulasi untuk mempersulit kepemilikan kendaraan baru dengan cara kredit.
Namun jika mengamati perilaku pengguna kendaraan di Indonesia yang sulit diatur dan hobi melanggar peraturan lalu lintas, solusi yang paling tepat adalah peningkatan layanan angkutan masal yaitu kereta api baik dengan pembangunan Double Track sepanjang jawa dan peningkatan mutu layanannya.
M. Nudin Lubis (32999)
1.b. Saya akan memilih pulang ke Jakarta dengan menggunakan kereta. Aalasannya karena kereta sudah memiliki jalur sendiri sehingga kemacetan pasti tidak akan terjadi dan dilihat dari keekonomisannya kereta api cukup ekonomis serta kereta api lebih cepat sampai tujuan dibandingkan kendaraan roda 4(mobil) yang diperkirakan akan membanjiri jalan dan akan menyebabkan kemacetan yang biasa tejadi di hari besar seperti ini.
2. Ya, terjadi kemacetan. solusinya ialah mencanangkan kepada para masyarakat yang ada di Jogja dan yang ingin berjalan-jalan di daerah Jogja untuk menggunakan kendaraan umum seperti transjogja karena jika masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi dan sebenarnya juga mudah dijangkau dengan angkutan umum akan terjadi penimbunan kendaraan di jalan-jalan Jogja.
Nama : Wida Yuliar R
Semester/kelas : IA
NIM : 36281
1a)Saya mudik ke Madiun pada tanggal 14 Sept menggunakan KA Madiun Jaya. Alasannya adalah :
-KA Madiun Jaya merupakan KA yg baru beroperasi bulan Juli dan langsung dengan tujuan akhir madiun / jogja (sesuai dengan kebutuhan saya)
-Tiketnya relatif murah yaitu Rp 24.000,00 dari jogja ke madiun
-KA Madiun Jaya nyaman, bersih dan meskipun berhenti di setiap stasiun antara jogja-madiun namun berhentinya sebentar sehingga cepat sampai tujuan.
-KA Madiun Jaya dari Jogja menuju Madiun ada 2 kali jadwal pemberangkatan yaitu pukul 08.45 & 16.05. Sebaliknya, dari Madiun menuju Jogja KA berangkat pukul 05.25 & 12.50 sehingga jadwal mudik bisa saya sesuaikan.
2)Pada saat lebaran tidak terjadi kemacetan di kota Madiun. Hanya saja pada beberapa titik (alun-alun, stadion & daerah pusat perbelanjaan) kendaraan bisa di kategorikan ramai lancar.
Kelas (1/A)
NIM:36151
1b)Pesawat. Karena waktu yang ditempuh menjadi lebih singkat dibanding dengan kendaraan lain,selain itu juga pesawat lebih nyaman digunakan dibanding dengan kendaraan lain (walau ada resiko delay/dll).
2)Selama saya di jogja,lalu lintas saat di kota termasuk sangat sepi (dibanding dengan biasanya), tidak ada kemacetan. Mungkin juga karena aspek cuaca yang sering hujan sehingga orang orang yang di jogja memilih untuk tidak keluar rumah. Tapi mungkin hal ini berbeda dangan jalan antar kota (ke magelang,purwokerto dan lainnya) yang kemungkinan besar padat setelah lebaran (tanggal 12). Tapi situasi lalu lintas sendiri yang setelah usai lebaran ternyata cukup ramai terutama di daerah wisata (misalnya malioboro,termasuk jalan kearah malioboro) daerah itu cukup sulit bagi kendaraan terutama mobil untuk bergerak.
1.b
Jika saya ke Jakarta pada musim libur lebaran ini, saya akan memilih untuk menggunakan Kereta Api kelas Ekonomi. Alasannya adalah trayek Jogja-Jakarta pada musim libur lebaran merupakan trayek yang sepi, karena pada umumnya masyarakat justru menggunakan trayek Jakarta-Jogja ataupun Jakarta menuju kota-kota kecil lainnya, sehingga di dalam kereta kelas Ekonomi pun akan tetap terasa aman dan nyaman, mendapatkan tempat duduk dan area yang cukup luas. Dengan menggunakan Kereta Api, maka saya tidak akan menghadapi kemacetan, dan juga waktu tempuh saya menjadi lebih singkat. Selain itu, Kereta Ekonomi dengan trayek Jogja-Jakarta akan berangkat pada pukul 17.00 sehingga di perjalanan saya akan lebih banyak tidur, dan perjalanan akan terasa semakin singkat. Pertimbangan lain dalam memilih Kereta Api Ekonomi adalah dari segi keuangan. Tiket Kereta Api Ekonomi Jogja-Jakarta hanya sejumlah Rp 35.000,- (KA Progo) dengan waktu tempuh sekitar 10 jam, sangat murah jika dibandingkan dengan Bus Patas, Kereta Api Bisnis dan Eksekutif, dan Pesawat.
2.
Pada hari-hari menjelang dan sesudah Lebaran di Jogja terjadi kemacetan. Rata-rata kemacetan terjadi di jalan-jalan menuju dan meninggalkan pusat wisata di Jogja, seperti jalan-jalan di daerah Malioboro (Jalan Malioboro, Jalan Mataram, Abu Bakar Ali, dsb), daerah sekitar Ambarukmo Plaza (Jalan Laksda Adisucipto), jalan-jalan menuju pantai (Jalan Parangtritis, Jalan Bantul). Solusi dari kemacetan ini adalah dengan memberlakukan penutupan jalan atau lebih tepatnya kendaraan pribadi dilarang masuk ke area-area yang rawan macet tersebut. Namun sebelumnya, pemerintah sudah menyediakan beberapa spot yang menjadi tempat parkir (parking lot) kendaraan-kendaraan masyarakat yang akan mengunjungi obyek wisata tersebut, dan menyediakan shuttle bus untuk mengangkut masyarakat dari tempat parkir menuju obyek wisata. Dengan begitu, kendaraan yang beroperasi di daerah wisata hanyalah shuttle bus tersebut, sehingga kemacetan pun tidak terjadi dan masyarakat akan merasa semakin nyaman dalam menikmati wisatanya.
1.b. andaikata saya akan mengadakan perjalanan Jogja-Jakarta. kendaraan yang akan saya gunkan adalah kendaraan pribadi,mobil misalnya.
Berbagai keuntungan kendaraan pribadi dari pada angkutan umum, antara lain :
-Aman; jelas memakai kendaraan pribadi keamanan lebih terjamin daripada menggunakan angkutan umum, tak perlu khawatir dengan copet, tangan-tangan jahil, dan lain-lain
-Nyaman; karena memakai kendaraan sendiri tak perlu berdesak-desakkan, santai juga,
-Tak ada batasan untuk barang bawaan, bebas membawa barang bawaan, tidak seperti jika kita naik pesawat karena da batasan
-dan faktor-faktor lain yang menguntungkan
Tetapi selain banyka menguntungkan ada juga kelemahannya, yaitu kita sebagai pemakai kendaraan pribadi adalah termasuk sebagai penyumbang kemacetan lalu lintas di Indonesia.
2. Saya tinggal di Jogja, dan ketikalebaran pasti macet, karen Jogja adalah kota tujuan pemudik-pemudik. Solusinya untuk mengatasi masalah kemacetan itu menurut saya adalah dengan merapikan jalan, merapikan arus lalulintas, membersihkan jalan dari penyebab kemacetan, misalnya becak, dan kaki lima, dan untuk masalah itu, becak dan kaki lima bisa dibuatkan pos sendiri.
1.b. andaikata saya akan mengadakan perjalanan Jogja-Jakarta. kendaraan yang akan saya gunkan adalah kendaraan pribadi,mobil misalnya.
Berbagai keuntungan kendaraan pribadi dari pada angkutan umum, antara lain :
-Aman; jelas memakai kendaraan pribadi keamanan lebih terjamin daripada menggunakan angkutan umum, tak perlu khawatir dengan copet, tangan-tangan jahil, dan lain-lain
-Nyaman; karena memakai kendaraan sendiri tak perlu berdesak-desakkan, santai juga,
-Tak ada batasan untuk barang bawaan, bebas membawa barang bawaan, tidak seperti jika kita naik pesawat karena da batasan
-dan faktor-faktor lain yang menguntungkan
Tetapi selain banyka menguntungkan ada juga kelemahannya, yaitu kita sebagai pemakai kendaraan pribadi adalah termasuk sebagai penyumbang kemacetan lalu lintas di Indonesia. Selain itu bisa juga pemanfaatan jalur-jalur alternatif dioptimalkan.
2. Saya tinggal di Jogja, dan ketikalebaran pasti macet, karen Jogja adalah kota tujuan pemudik-pemudik. Solusinya untuk mengatasi masalah kemacetan itu menurut saya adalah dengan merapikan jalan, merapikan arus lalulintas, membersihkan jalan dari penyebab kemacetan, misalnya becak, dan kaki lima, dan untuk masalah itu, becak dan kaki lima bisa dibuatkan pos sendiri.
ROFIK SUSETYO NUGROHO/ 36901
1. b. Andaikata saya mudik dari Yogya ke Jakarta, saya akan memilih menggunakan pesawat terbang. Karena, jika ditempuh lewat jalur darat, akan memakan energi yang besar dan waktu yang lama.. dan lagi diperparah oleh arus mudik lebaran. Sementara jika saya tempuh lewat jalur udara, perjalanan akan saya tempuh dalam waktu yang relatif singkat dan tanpa hambatan. Hal ini mampu menyisihkan problem harga tiket yang mahal.
2. Saat lebaran, arus lalu lintas di kota saya(Purwokerto) lebih padat dibanding hari hari biasa. Terutama di daerah yang terdapat rumah makannya. Problem ini memuncak saat jam makan. Biasanya problem ini menghilang dengan sendirinya saat jam makan berlalu. Selain dari rumah makan, ada juga dari pusat oleh-oleh. Kemudian pada jalan utama terjadi kemacetan oleh arus mudik. Solusinya diterjunkan polisi yang lihai dalam mengatur arus kendaraan yang melintasi jalan-jalan ini, memindahkan pedagang kaki lima yang acap kali mempersempit ruang gerak kendaraan, dan sistem penyebrangan pejalan kaki terpusat pada satu titik agar lebih mudah mengendalikannya (harus menyeberang di zebra cross, kalau perlu dibuatkan jembatan layang).
WIMASKO WAHYU BINTORO
NIM:35922
KELAS:A
1.A
Dalam perjalanan mudik ke purwokerto pada tanggal 11 september kemarin, saya menggunakan kendaraan mobil pribadi karena bersama dengan keluarga sepupu saya.
jika tidak bersama dengan keluarga sepupu,saya memilih layanan travel. Alasannya adalah:
-nyaman dibandingkan dengan kereta api atau bus.
-langsung jemput dan antar ke alamat
-kalau naik kereta dari jogja,saya khawatir tidak dapat tempat duduk dan pasti penuh sesak.
2. Waktu perjalanan kemarin, rute yang dilewati melalui kota magelang. saat di kota magelang,ada pengalihan jalan sehingga melewati jaan yang menuju candi borobudur. ada terjadi kemacetan di persimpangan ini. juga waktu di jalan magelang-semarang dan daerah wonosobo ada kemacetan juga.
sedangkan di purwokerto, saya mengamati tidak begitu terjadi kemacetan.
solusinya:
-kesadaran berkendara di jalan bagi para pengendara motor,mobil maupun bus.
karena kemacetan terjadi akibat pengendara yang tidak mau mengalah,memotong jalan seenaknya maupun parkir atau nenurunkan penumpang di pinggir jalan.
-dalam memberikan jalur alternatif atau pengalihan rute,harus diatur dengan baik agar tidak timbul kemacetan.
NIM: 37376
Kelas: IA
1)b. Jika saya mudik dari Yogyakarta ke Jakarta saya akan menggunakan kereta api kelas bisnis.Dengan pertimbangan:
- Dari segi harga, kereta api kelas bisnis relatif murah
- Segi waktu, kereta tidak memakan waktu yang relatif lama dan terhindar dari kemacetan jalan raya,terutama pada musim lebaran sebagian besar jalan mengalami kemacetan bahkan tak sedikit yang arusnya lumpuh total
- Jika dibandingkan dengan kereta kelas api ekonomi,kereta api kelas bisnis relatif lebih nyaman.Pada musim liburan lebaran, kereta ekonmi akan banyak diminati warga, bahkan sampai membludak.Kenyamanan un akan berkurang karena kereta akan enuh sesak.Dan,kereta ekonomi dibebaskan tempat duduk, yang terkadang umlah enumpang yang naik melebihi kuota.Sedangkan kereta api kelas bisnis,tempat duduk sudah diatur sehingga kita tidak kerepotan.
2. Mendekati lebaran (H-3 - H-1) banyak orang yang berbelanja untuk keperluan hari raya, mengakibatkan jalanan penuh sesak terutama sekitar pusat perbelanjaan.
Selewat hari raya, H+1 - H+4, Yogyakarta begitu padat. Baik dipenuhi warga asli yang pulang kampung maupun pendatang yang mengunjungi kerabat atau sekedar berlibur. Sehingga secara tak langsung jumlah jiwa dan kendaraan meningkat.
Kawasan wisata banyak dikunjungi, sehingga jalan raya utama dan sekitar kawasan tersebut menjadi padat. Seperti malioboro, seputar Jalan M.Suryotomo, Jalan Brigen Katamso, Jalan Senopati, dan barat malioboro (pusat oleh-oleh bakpia), jalan jalan tersebut sangat padat, dapat dibilang macet. Apalagi tepi jalan digunakan sebagai tempat parkir yang mengakibatkan semakin sempitnya jalan.Selain kawasan wisata, tempat fasilitas umum seperti stasiun, terminal, bandara juga banyak dikunjungi sehingga jalan daerah tersebut dipenuhi kendaraan. Jalan utama antarpropinsi juga dipadati kendaraan.
Solusi :
- Peningkatan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan perluasan wilayah jalan mengakibatkan arus lalu lintas yang semakin padat. Sebaiknya untuk beberapa ruas jalan dilakukan perluasan agar arus tersebut lebih lancar.
- Parkir yang memakan tepi jalan mengakibatkan ruang gerak kendaraan berkurang. Sebaiknya di Yogyakarta ini dibangun tempat parkir yang ditempatkan di sekitar daerah daerah tersebut. Jika dikarenakan lahan terbatas mungkin dapat dibangun tempat parkir bawah tanah. Tetapi ada jug warg yang membuka parkir yang menyalahi aturan (memakai trotoar atau tepi jalan), untuk menanggulangi masalah tersebut sebaiknya pemerintah merekrut mereka untuk bekerja di lahan parkir yang telah dibuat tersebut.
- Pengawasan polisi lalu lintas lebih diperketat. Banyak pengendara yang melanggar rambu lalu lintas, yang dapat mengurangi kenyamanan dan ketertiban bagi pengendara lain bahkan mengakibatkan kecelakaan.
- Peningkatan kualitas fasiitas kendaraan umum. Jika banyak orang dapat beralih menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut, maka dapat mengurangi jumlh kendaraan pribadi yang turun ke jalan.
Vika Suryani/36547
Saya asli dari Yogyakarta dan saya tinggal di daerah Bantul yang berdekatan dengan Jalan Wonosari km 9, jadi saat lebaran saya tidak melakukan mudik tetapi hanya mengunjungi sanak saudara yang ada di Bantul, Yogyakarta, Wonosari dan juga Kulon Progo. Ketika mengunjungi saudara – saudara saya, saya lebih suka menggunakan sepeda motor, karena dengan sepeda motor lebih nyaman, kalau pakai bus tidak nyaman karena bau solar yang membuat kepala pusing dan bercampur dengan aroma bau badan atau parfum dari si penumpang – penumpang lainnya,menggunakan sepeda motor juga akan lebih menghemat biaya dibanding apabila saya naik bus karena tarif bus disaat lebaran seperti ini pasti naik sedangkan harga bensin tetap stabil Rp 4.500,00/liter. Dan selama saya berkunjung ke tempat saudara – saudara ke Bantul, Wonosari, Kulon Progo, saya hanya menghabiskan Rp 30.000,00 untuk bensin pulang pergi, tapi kalau menggunakan bus saya harus menghabiskan uang Rp 30.000,00 pulang pergi hanya untuk ke Kulon Progo saja belum ke Wonosari dan ke Bantulnya. Dengan menggunakan sepeda motor, waktu yang kita butuhkan lebih cepat dibanding dengan naik bus, karena kalau bus mereka mencari keuntungan sehingga mereka kadang berhenti lama untuk mencari penumpang. Keuntungan menggunakan motor lainnya ketika ada kemacetan, apabila kita menggunakan sepeda motor kita bisa mencari jalan alternatife sendiri, misalnya kalau di daerah Kulon Progo kita bisa mengambil jalan alternative lewat jalan – jalan pedesaan dan umumnya jalannya sempit – sempit, kalau menggunakan bus jalan alternativenya ditentukan oleh jalur trayeknya dan lebih jauh,sehingga menggunakan sepeda motor lebih efisien dan lebih menghemat biaya, waktu dan juga tenaga.
Untuk pertanyaan 1.b andaikata saya mudik dari Yogyakarta ke Jakarta atau sebaliknya, saya memilih menggunakan jasa Kereta Api, karena waktu perjalanan lebih pasti dan lebih cepat. Tiket juga bisa dipesan 30 hari sebelum keberangkatan. Biaya juga lebih efisien.
Hal ini dapat dilihat dari perbandingan keuntungan dari masing – masing kendaraan yaitu Kereta Api, Bus dan Pesawat.
Kereta Api
? Waktu tempuh 8 – 10 jam
? Tarif yang digunakan sekali jalan Rp 180.000,00 (bisnis) berarti dengan pulang pergi kita menghabiskan biaya sebesar Rp 360.000,00
? Pemesanan tiket bisa 30 hari sebelum keberangkatan kalau lebih dari itu tarifnya akan mengalami kenaikan
? Jarang terjadi kemacetan lalu lintas ataupun keterlambatan yang sangat lama
? Di stasiun tingkat keamanan dan kenyamanan cukup terjaga
Bus
? Waktu tempuh 1 – 1,5 hari
? Tarifnya Rp 200.000,00 – Rp 250.000,00 untuk sekali jalan berarti kita membutuhkan biaya Rp 400.000,00 – Rp 500.000,00 untuk pulang pergi
? Sering terjadi kemacetan lalu lintas
? Di terminal tingkat keamanan dan kenyamanan kurang terjaga
Pesawat
? Waktu tempuh 15 – 20 menit
? Tarifnya Rp 900.000,00 untuk pulang pergi apabila tiket dipesan jauh – jauh bulan sebelum keberangkatan, apabila tiket dipesan mendekati lebaran tarifnya bisa mencapai Rp 1.000.000,00 untuk sekali jalan berarti untuk pulang pergi bisa mencapai Rp 2.000.000,00
? Untuk Air line yang tarifnya murah biasanya sering terjadi penundaan ataupun keterlambatan, bahkan dapat mencapai 1 – 2 jam
? Di bandara tingkat keamanan dan kenyamanan sangat terjaga
2. Menurut pengamatan saya, kondisi lalu lintas di daerah saya yaitu Jalan Wonosari selama lebaran ini, saya uraikan dibawah ini.
Pengamatan saya, saya mulai pada hari Senin 06 September 2010 – Rabu 15 September 2010. Objek pengamatan adalah yang paling utama Jalan Wonosari. Kotagede, Jalan Parangtritis, Jalan Bantul dan Srandakan serta Seputaran Puro Pakualaman Yogyakarta sebagai objek pengamatan sekunder.
H-4 pukul 13.30
Kondisi Jalan Wonosari di kedua arah belum mengalami kepadatan bahkan kemacetan, namun frekuensi dari kendaraan yang melintas Jalan Wonosari sudah mengalami pertambahan dibandingkan dengan hari – hari biasanya. Jumlah kendaraan yang melintas jalan wonosari lebih banyak berasal dari arah timur ke barat daripada dari arah sebaliknya. Hal ini belum menunjukkan adanya peningkatan arus mudik, karena kendaraan yang melintas masih didominasi oleh plat AB. Hal ini dikarenakan belum ada hari libur untuk pegawai.
H-3 pukul 13.00
Kondisi Jalan Wonosari di kedua arah masih sama seperti H-4 kemarin belum mengalami kepadatan, namun frekuensi dari kendaraan yang melintas Jalan Wonosari sudah mengalami pertambahan dibandingkan dengan hari – hari biasanya. Jumlah kendaraan yang melintas jalan wonosari lebih banyak berasal dari arah timur ke barat daripada dari arah sebaliknya. Kendaraan yang melintas masih didominasi oleh plat AB. Sama seperti H-4 pegawai juga belum ada hari libur untuk lebaran kemungkinan arus mudik akan meningkat pada H-2 atau H-1.
H-2 pukul 10.00
Kondisi Jalan Wonosari di kedua arah sudah mulai mengalami kepadatan namun belum ada kemacetan, kondisi jalan padat namun lancar serta masih didominasi oleh plat AB dan frekuensi lebih banyak berasal dari arah timur ke barat dibanding sebaliknya.
Berpindah ke titik lainnya di sekitar jalan Purbayan Kotagede mengalami kemacetan sepanjang jalan Purbayan hingga jalan Kemasan dan jalan Mondorakan, kondisi jalan padat merayap. Hal ini dikarenakan banyaknya para pengunjung toko – toko swalayan di sepanjang jalan ini, dan juga diperparah dengan parkir – parkir pengunjung yang mencapai jalan karena lahan parkir yang disediakan oleh toko – toko swalayan ini tidak mencukupi, sehingga tukang parkir yang bertugas menggunakan bahu jalan untuk menampung kendaraan tersebut. Di sekitar pasar Kotagede juga mengalami kemacetan, hal ini dikarenakan banyak penjual kaki lima yang berjualan di pinggir jalan. Fenomena tersebut sering terjadi tiap tahunnya. Solusi untuk mengatasi hal ini sebaiknya pemerintah daerah ataupun pemerintah setempat menyediakan lahan tersendiri untuk dijadikan tempat parkir para pengunjung pasar ataupun toko – toko baik swalayan maupun bukan di sekitar pasar, sehingga lalu lintas jalan tidak terganggu. Atau dengan alternatif lain pemerintah bekerja sama dengan polisi lalu lintas setempat dengan jalan pemerintah menyediakan lahan parkir tersendiri dan polisi lalu lintas bertugas untuk mengalihkan jalan untuk kendaraan sehingga kemacetan dapat diminimalisasi dan juga kawasan pasar kotagede ini dijadikan “khusus untuk pejalan kaki” pada saat – saat tertentu misalkan saat – saat menjelang lebaran seperti ini. Sedangkan di hari – hari biasa tetap digunakan untuk jalan umum.
H-1 pukul 16.00
Situasi jalan wonosari di kedua arah belum mengalami pertambahan frekuensi yang signifikan dan belum mengalami kemacetan. Frekuensi kendaraan yang lewat masih didominasi dari arah timur ke barat. Hal ini dikarenakan banyak kendaraan yang dari arah timur menuju ke kota Yogyakarta untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Kalau dari arah barat ke timur sudah mengalami pertambahan jumlah kendaraan dibanding hari – hari sebelumnya namun belum ada kemacetan tetapi frekuensi kendaraan yang lewat lebih rapat di banding hari – hari sebelumnya.
H-1 pukul 18.30
Situasi jalan Wonosari mengalami kemacetan dari arah timur maupun dari arah barat di kilometer 9. Kemacetan ini berlangsung hingga 1 – 2 jam karena di jalan ini digunakan sebagai rute perjalanan lomba takbir keliling se kecamatan berbah. Kegiatan takbir ini sebenarnya menarik namun kalau melihat kondisi jalan menjadi macet seperti ini sebaiknya panitia untuk tahun depan mengganti rute jalan untuk takbir keliling sehingga tidak mengganggu lalu lintas jalan utama yaitu Jalan Wonosari.
Hari H pukul 13.00
Sepanjang jalan wonosari dari arah barat mengalami kepadatan tetapi belum ada kemacetan, banyak pemudik yang mudik setelah lebaran, karena dilihat dari hari – hari sebelumnya yang belum ada peningkatan, namun hari ini peningkatan jumlah pemudik mengalami peningkatan yang signifikan. Sedangkan dari arah timur jalanan sepi. Berpindah ke titik lain di kota Yogyakarta tepatnya di dekat Puro Pakualaman Jogja, kondisi jalan cukup ramai namun tidak ada kemacetan. Hal ini dikarenakan ada sejenis pasar tumpah di kawasan Puro Pakualaman Jogja, namun tidak ada kemacetan karena parkir yang digunakan menggunakan parkir dalam tidak menggunakan parkir di jalan dan juga ada dua pintu masuk dari arah barat dan selatan serta dua pintu keluar dari arah timur dan selatan. Namun ada yang sedikit mengganggu lalu lintas adalah para tukang becak yang parkir di trotoar jalan, hal ini mengganggu kenyamanan pengguna trotoar yaitu pejalan kaki. Sebaiknya, tukang becak ini diberi tempat khusus untuk kawasan tukang becak seperti pos ojek, sehingga lalu lintas lebih terjaga kenyamanannya. Atau bisa juga pagar di Puro Pakualaman agak sedikit di mundurkan kurang lebih 50 cm supaya ruang gerak pejalan kaki lebih nyaman, tetapi kalau memajukan trotoar akan mengurangi lebar jalan dan hal ini sangat tidak mungkin dilakukan.
H+1 pukul 06.00
Jalan Wonosari dari arah barat masih lengang, namun dari arah timur sudah dipadati kendaraan , kendaraan yang paling mendominasi yaitu sepeda motor.
H+1 pukul 11.00
Jalan Wonosari mengalami kemacetan di kilometer 7 sejauh ± 1 km baik dari arah barat maupun timur. Untuk mengurangi kemacetan seperti ini solusinya adalah penggunaan jalan alternative, namun rute perjalanan akan lebih panjang bila kita mengambil arah utara tetapi jika kita mengambil arah selatan rute lebih pendek, kita langsung bisa menuju kilometer 8,5 tetapi kita harus menyeberang. Namun kedua rute ini bisa digunakan bagi yang tidak menyukai kemacetan. Kalau menurut saya lebih baik mengambil arah utara walaupun lebih panjang karena perjalanan hanya menambah 1km namun kita langsung menuju ke kids fun atau kilometer 10,5.
H+1 pukul 18.00
Terjadi kemacetan di Jalan Wonosari dari daerah Sampakan hingga ke Pasar Wage dan juga sebaliknya dari Pasar Wage hingga Sampakan. Sudah terlihat arus balik pada hari ini. Untuk mengatasi kemacetan ini lebih baik menggunakan jalur alternative seperti yang sudah saya jelaskan diatas tadi, dari Sampakan ini ke utara sehingga kita bisa menuju ke kilometer 7 atau bahkan kalau kita menuju arah Solo kita bisa lagsung menuju ke blok O dengan jalur alternative ini.
H+2 pukul 08.00
Kondisi jalan Wonosari padat lancar dan tidak ada kemacetan. Yang mendominasi adalah kendaraan dari arah barat. Kondisi ini kdikarenakan hari minggu banyak yang menuju ke arah Wonosari dan berlibur di pantai baron dan sekitarnya. Arus balik sudah sedikit terlihat namun hanya beberapa.
H+2 pukul 10.00
Berpindah pengamatan menuju Jalan Parangtritis dan juga Jalan Kulon Progo. Di Jl.Paris tepatnya di Bakulan terjadi kemacetan ± 1km karena hari ini hari minggu banyak yang menuju ke tempat wisata pantai parangtritis atau pantai depok. Solusi utamanya adalah pemanfaatan jalur alternatif. Dan jalur alternative ini diberi tanda/arah supaya tidak tersesat karena melewati jalan – jalan pedesaan yang banyak gangnya. Atau kita tidak lewat Jalan Parangtritis, tetapi kita lewat Jalan Imogiri Timur keselatan sampai di Pasar Imogiri baru kemudian pertigaan belok ke kanan kira – kira 100m belok kiri sampai jembatan Siluk belok kanan kemudian sampai di slatan jembatan Kretek waktu yang kita gunakan lebih cepat apabila lewat jalur ini dibanding lewat jalan Parangtritis..
H+2 pukul 10.20
Pengamatan beralih ke Jalan menuju Kulon Progo, tepatnya daerah Srandakan. Sejak dari Palbapang hingga Srandakan situasi jalan di kedua arah padat dan lancar. Namun di daerah Mangiran, Srandakan ada pasar tiban dan jalan ditutup. Hal ini dapat mengakibatkan kemacetan panjang namun hal ini sudah diantisipasi oleh polisi lalu lintas setempat, polisi lalu lintas menutup jalan utama untuk mobil dan truk mulai di daerah Sapuangin dan mengalihkan jalur lewat jalur alternative yang langsung bisa menuju daerah Brosot. Untuk sepeda motor, bisa lewat jalur utama namun ketika 100 meter sesudah penutupan jalan tadi, jalur motor juga dialihkan lewat makam panjang. Kalau menuju ke daerah Lendah, Kulon Progo jalur alternative yang digunakan untuk motor jaraknya lebih pendek, dikarenakan sekarang di Sungai Progo sudah dibangun jembatan kecil dengan lebar cukup untuk 2 motor berpapasan sehingga bisa menghemat waktu. Jalur alternative yang diberikan baik untuk motor maupun untuk kendaraan roda 4 ini sebenarnya lebih menyingkat waktu hanya saja jalannya sempit dan berbelok - belok, sehingga system satu arah diterapkan untuk jalur alternative ini.
H+2 pukul 17.00
Di Srandakan sudah tidak terjadi kepadatan lagi walaupun jalan tetap di tutup, begitu juga di Jalan Bantul kondisi jalan lancar dan tidak terlalu padat.
H+3 pukul 15.00
Kondisi Jalan Wonosari di kedua arah padat tapi lancar, di dominasi dari arah timur dan arus balik sudah sangat terlihat pada hari ini.
H+4 pukul 22.00
Kondisi Jalan Wonosari di kedua arah padat dan lancar. Kepadatan ini di dominasi dari arah timur sehingga arus balik terlihat sekali hari ini karena memang hari ini hari terakhir cuti untuk para pegawai dan esok pagi mereka sudah harus bekerja kembali.
H+5 pukul 19.00
Kondisi Jalan Wonosari di kedua arah sudah kembali seperti hari – hari biasa karena hari ini pegawai – pegawai sudah habis masa cuti bersamanya, namun masih terlihat beberapa pemudik yang kembali ke daerahnya.
Vika Suryani/36547
Saya asli dari Yogyakarta dan saya tinggal di daerah Bantul yang berdekatan dengan Jalan Wonosari km 9, jadi saat lebaran saya tidak melakukan mudik tetapi hanya mengunjungi sanak saudara yang ada di Bantul, Yogyakarta, Wonosari dan juga Kulon Progo. Ketika mengunjungi saudara – saudara saya, saya lebih suka menggunakan sepeda motor, karena dengan sepeda motor lebih nyaman, kalau pakai bus tidak nyaman karena bau solar yang membuat kepala pusing dan bercampur dengan aroma bau badan atau parfum dari si penumpang – penumpang lainnya,menggunakan sepeda motor juga akan lebih menghemat biaya dibanding apabila saya naik bus karena tarif bus disaat lebaran seperti ini pasti naik sedangkan harga bensin tetap stabil Rp 4.500,00/liter. Dan selama saya berkunjung ke tempat saudara – saudara ke Bantul, Wonosari, Kulon Progo, saya hanya menghabiskan Rp 30.000,00 untuk bensin pulang pergi, tapi kalau menggunakan bus saya harus menghabiskan uang Rp 30.000,00 pulang pergi hanya untuk ke Kulon Progo saja belum ke Wonosari dan ke Bantulnya. Dengan menggunakan sepeda motor, waktu yang kita butuhkan lebih cepat dibanding dengan naik bus, karena kalau bus mereka mencari keuntungan sehingga mereka kadang berhenti lama untuk mencari penumpang. Keuntungan menggunakan motor lainnya ketika ada kemacetan, apabila kita menggunakan sepeda motor kita bisa mencari jalan alternatife sendiri, misalnya kalau di daerah Kulon Progo kita bisa mengambil jalan alternative lewat jalan – jalan pedesaan dan umumnya jalannya sempit – sempit, kalau menggunakan bus jalan alternativenya ditentukan oleh jalur trayeknya dan lebih jauh,sehingga menggunakan sepeda motor lebih efisien dan lebih menghemat biaya, waktu dan juga tenaga.
Untuk pertanyaan 1.b andaikata saya mudik dari Yogyakarta ke Jakarta atau sebaliknya, saya memilih menggunakan jasa Kereta Api, karena waktu perjalanan lebih pasti dan lebih cepat. Tiket juga bisa dipesan 30 hari sebelum keberangkatan. Biaya juga lebih efisien.
Kereta Api
- Waktu tempuh 8 – 10 jam
- Tarif yang digunakan sekali jalan Rp 180.000,00 (bisnis) berarti dengan pulang pergi kita menghabiskan biaya sebesar Rp 360.000,00
- Pemesanan tiket bisa 30 hari sebelum keberangkatan kalau lebih dari itu tarifnya akan mengalami kenaikan
- Jarang terjadi kemacetan lalu lintas ataupun keterlambatan yang sangat lama
- Di stasiun tingkat keamanan dan kenyamanan cukup terjaga
saat ini jalan wonosari sudah stabil seperti hari - hari biasanya
Kelas : A
NIM : 37362
1.a
Saya mudik dari Jogja ke Tegal menggunakan bus karena bus paling efektif. Memang ketika menjelang mudik lebaran tarif bus naik hampir 50% dan jalan macet tapi bus merupakan kendaraan dengan tujuan langsung ke Tegal.
2.
Arus lalu lintas di Tegal selama lebaran terjadi kemacetan yang cukup parah terutama dalam kota dan pasar tumpah. Jika pada hari-hari biasa motor bisa melaju dengan kecepatan sampai 80 km/jam maka pada waktu lebaran hanya bisa sampai 50 km/jam. Saya rasa hal ini masih wajar karena seperti kota-kota kecil lainnya, Tegal juga kedatangan para pemudik dari berbagai kota besar. Menurut saya,solusi dari kemacetan ini cuma pengaturan lalu lintas saja yang harus lebih diperbaiki. Dalam hal ini adalah pihak kepolisian. Kalau masalah infrastruktur jalan saya rasa sudah cukup baik.
1. Saya balik ke Jakarta dengan menggunakan kereta api eksekutif. Mengapa saya naik kereta eksekutif, karena ini adalah pengalaman pertama saya pulang dari jogja ke jakarta sendiri. jadi menurut saya kereta eksekutif lebih aman karena tidak ada pedagang/ orang yang lalu lalang. Lalu stasiun kereta api juga dekat dengan tempat tinggal saya, jadi lebih efisien dan murah dibandingkan naik dengan pesawat.
2. Situasi lalu lintas Jakarta- Bekasi pada saat lebaran cukup lenggang karena banyak orang yang tinggal di Jakarta pulang ke daerahnya. tapi jika bukan suasana lebaran, Jakarta pasti jadi kota termacet. menurut saya untuk mengurangi kemacetan yang ada di jakarta pemerintah dapat memberikan fasilitas transportasi umum yang baik, layak, dan nyaman untuk masyarakat dengan begitu masyarakat mau untuk menggunakan transportasi umum dan berkuranglah jumlah kendaraan pribadi yang digunakan.
NAMA : BUDI ARIYANTO
NIM : 37481
KELAS A
1. Saya mudik menggunakan mobil orang tua. Niat sebelumnya ingin mudik menggunakan motor, namun kebetulan orang tua sedang berkunjung ke rumah nenek di magelang saat saya akan mudik ke Purbalingga, jadi saya dijemput dari yogyakarta untuk ke rumah nenek terlebih dahulu, baru pulang ke Purbalingga.
a. Alasan awal ingin menggunakan motor : ingin mudik bersama-sama teman-teman dari Purbalingga.
b. Alasan numpang orang tua : perintah orang tua, selain itu karena lebih hemat biaya.
2. Lalu lintas kota Purbalingga pada saat lebaran lebih ramai oleh kendaraan bermotor dari luar kota, terutama dari daerah Jakarta. Lalu lintas relatif lancar walaupun jika dibandingkan dengan hari kerja biasa dapat dilihat perbedaan kepadatan lalulintas yang cukup signifikan. Jalan dalam maupun luar kota terlihat tidak ada yang macet, kecuali jalan masuk objek wisata yang padat kendaraan.
Solusi : Jalan dalam kota sudah cukup dengan pengaturan petugas polisi di bagian persimpangan jalan karena jalur tidak sampai keadaan macet, dan masih banyak jalur lain yang lengang, jadi kendaraan bisa diarahkan ke jalur lain. Untuk daerah objek wisata sebenarnya sudah disediakan tempat parkir kendaraan bagi pengunjung, namun terjadi lonjakan pengunjung saat hari-hari libur sehingga kendaraan parkir di sisi-sisi jalan serta tanah kosong milik warga, sehingga sebaiknya disediakan tempat parkir yang lebih luas bagi pengunjung.
1 a. Saya tidak mudik, namun sempat syawalan di Purworejo yg jaraknya 68km dari rumah saya. Waktu itu saya berangkat ke purworejo menggunakan mobil. Mengapa? Karena jarak yang tidak begitu jauh dan sudah ada sopir handal yang tau jalan ‘mblusuk’ sehingga tidak mendapati jalan yg mengalami kemacetan, alhamdulillah. Selain itu, menggunakan mobil lebih praktis, lebih aman, lebih efisien dan ekonomis, beda klo naik kereta api, mungkin dari segi safety-nya kurang bisa dijamin, seperti itu.
1 b. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa Jakarta diprediksikan beberapa taun lagi volume jalan yang ada penuh untuk diisi kendaraan-kendaraan, itu karena tidak ada perkembangan jalan, sedangkan konsumen kendaraan semakin melonjak di kota Jakarta. Sehingga jika saya mudik ke jakarta, saya akan menggunakan motor saja, saya belum tahu persis bagaimana wujud kemacetan di Jakarta, tapi selama saya menemui kemacetan di Yogyakarta, sangatlah membantu sekali ketika kita menggunakan motor, lebih lincah, lebih ramping, bisa lewat sela-sela mobil, jadi daripada mobil, motor lebih efisien untuk digunakan dalam medan kemacetan. Itu belajar dari pengalaman yang pernah saya alami.
2. Ya, Yogyakarta kemarin sempat mengalami kemacetan, terutama di jalan Solo, dimana selain saat itu sedang ada arus balik, di daerah jalan Solo jug abanyak terdapat tempat-tempat yang bisa dikunjungi oleh masyarakat yang datang dari luar kota maupun dari dalam kota Yogyakarta sendiri. Menurut saya, perlu dibangun sebuah tempat yang dikhususkan untuk tempat parkir, mengapa? Karena selama ini saya melihat banyak sekali mobil2 yang diparkir di pinggir jalan, yang dimana seharusnya jalan tersebut bisa digunakan untuk berlalu lintas berbagai kendaraan. selain itu, saya juga punya impian dibuat jalan lebih dari satu tingkat, mungkin dua atau tiga, sehingga terdapat banyak jalan alternatif yang dapat dipakai oleh para pengendara, dan saya yakin itu sanagt membantu untuk mengatasi kemacetan di kota Yogyakarta seperti yang terjadi beberapa hari kemarin.
1.a.
Tahun ini saya berlebaran di Semarang. Saya beserta keluarga pergi ke Semarang menggunakan kendaraan pribadi, yaitu mobil. tipe mobil yang digunakan pun adalah mobil pribadi berukuran sedang. Alasannya adalah dengan membawa kendaraan pribadi yaitu mobil, kita dapat merasakan sebuah kenikmatan tersendiri saat mudik walaupun sering sekali terjebak dalam kemacetan. selain itu, dengan menggunakan kendaraan pribadi, kita bebas mebawa barang yang akan kita bawa sebanyak-banyaknya asalkan muat di dalam mobil tersebut dan tidak perlu pusing terhadap batasan barang bawaan seperti jika mudik menggunakan pesawat. Selain itu, mudik menggunakan mobil juga lebih hemat karena hanya perlu mengeluarkan uang bensin untuk mobil yang jumlahnya tidaklah lebih banyak ketimbang tiket pesawat atau kereta untuk kami sekeluarga.
2.
Suasana lebaran di Semarang ialah ramai. Terkadang terjadi kemacetan di jalan protokol kota ini yang sedikit mengganggu kenyamanan. Kemacetan juga sering terjadi di daerah wisata, pusat perbelanjaan, dan pusat oleh-oleh. Ada beberapa bagiann jalan pun yang sudah mulai rusak dan mengganggu jalannya lalu lintas di kota ini. Solusi yang mungkin harus dilakukan ialah dengan adanya oknum aparata kepolisian yang mengatur arus lalu lintas di titik-titik keramaian agar kemacetan bisa dikurangi dan diminimalisasi sekecil mungkin. Selain itu Pemda Kota Semarang harusnya memperbaiki jalan-jalan yang rusak agar orang-orang lebih nyaman di kota ini.
aasasasakajkljakjkajakja
1a. Pada lebaran tahun ini, saya mudik ke kota Bogor, tepatnya di daerah Cilebut. Saya memilih pergi dengan bus dengan alasan biayanya yang lebih murah.
2. Di daerah dekat tempat saya tinggal selama di Cilebut lumayan macet, karena dekat dengan stasiun kereta. Hal ini menyebabkan jalanan dipenuhi kendaraan. Di jalan raya juga tidak kalah macet, penyebab utama kemacetan ini adalah banyaknya angkot yang ugal - ugalan. Para polisi lalu lintas dan aparat berwenang lainnya seharusnya bisa menertibkan angkot - angkot tersebut, kesadaran diri sendiri dari masing - masing pengemudi juga menjadi hal yang diperlukan untuk menertibkan lalu lintas di daerah ini.
1.Saya mudik dari jogjakarta ke medan menggunakan pesawat terbang karena efisien terhadap waktu dan lebih cepat sampai tujuan.
2. terjadi kemacetan di daerah saya. dimana pada saat itu banyaknya kendaraan bermotor, mobil serta angkutan mudik lainnya. hal ini diakibatkan jumlah arus mudik tak sebanding dengan luasnya jalan raya di medan.
solusi saya terhadap permasalahan ini adalah mengurangi jumlah kendaraan pribadi dengan memberi subsidi terhadap orang pengguna kendaraan umum, sehingga jumalah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi berkurang. memperluas jalan raya.
1b. kendaraan yang akan saya gunakan jika saya mudik dari yogyakarta ke jakarta adalah kereta api. karena dipengaruhi oleh masalah biaya. biaya yang harus dikeluarkan bila menggunakan lebih murah dibandingkan kendaraan lain.
2. pada pagi hari hari di kota yogyakarta belum terjadi kemacetan. pada malam hari sudah ada kemacetan. apalagi di daerah ring road dan sekitarnya. arus mudik pulang pergi.
solusi yang harus dilakukan untuk menghindari kemacetan adalah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. seperti bagi orang yang menggunakan kendaraan bermotor. di lain pihak juga bisa mengurangi resiko kecelakaan. untuk yang berkendaraan motor yang melakukan mudik di satukan dalam sebuah kendaraan besar seperti bus. karena yang sering menyebabkan kemacetan adalah kendaraan bermotor. solusi lain adalah meningkatkan jumlah bus khusus untuk pemudik.
1.a Saya mudik dari Jogja menuju malang menggunakan mobil(travel) karena jasa travel cukup terjangkau, selain itu fasilitas yang diberikan cukup memadai, dengan memakai travel kita mendapat snack, 1 kali makan, mobil full ac, dan jaminan keselamatan berupa asuransi.
2 saat lebaran, jalanan di kota saya, terutama di kawasan dekat rumah saya(jalan besar panji suroso) sangatlah sepi. Hal ini mungkin diakibatkan karena banyak yang mudik ke kampung halamannya masing-masing sehingga jalanan terasa lengang dan lancar.
1a saya mudik dari jogja ke malang. Menggunakan jasa travel dengan kendaraan mobil. Saya menggunakan jasa travel karena travel masih terjangkau, kendaraannya bersih, bebas asap rokok, full ac, mendapat snack dan makan, relatif cepat, dan mendapat jaminan keselamatan berupa asuransi.
2 jalanan di kota saya saat lebaran boleh dibilang relatif sepi. Mungkin diakibatkan banyak penduduk yang mudik ke kampung halaman masing-masing. Selain itu kecenderungan masyarakat yang malas berpergian karena masih suasana silahturahmi
1.a
saya pada lebaran tahun tahun ini pulang ke jakarta dengan menggunakan pesawat. alasan saya menggunakan pesawat adalah karena saya nilai dengan menggunakan pesawat, perjalanan menjadi lebih cepat dan nyaman. harga tiket pun tidak terlalu berbeda jauh dengan menggunakan angkutan lain. statistik juga menunjukan kalau dengan jalur udara lebih sedikit jumlah kecelakaannya.
2.
selama saya berada di jakarta, aktivitas lalu lintas relatif lebih lancar karena mayoritas penduduk DKI Jakarta melakukan mudik lebaran ke daerah-daerah di Indonesia.Akan tetapi masih terjadi kemacetan di ruas-ruas tol dalam kota dan juga daerah tertentu. Hal ini dikarenakan masih banyak juga warga DKI Jakarta yang melakukan silaturahmi ke tempat sanak saudara di daerah ibukota.Penyebab utama kemacetan di jalan-jalan antara lain begitu banyak volume kendaraan di Jakarta terutama yang menjadi favorit yaitu sepeda motor, masih banyak pengemudi yang melanggar tata tertib lalu lintas, tata kota yang semerawut dll.Solusi yang mungkin bisa diterapkan adalah dengan melakukan pembatasan kendaraan pribadi, sosialisasi penggunaan kendaraan umum, penikdaktegasan para pelanggar lalu lintas.
1.b Saya tidak mudik, karena hanya pulang ke Klaten yang hanya memakan waktu 1 jam dari Yogya. Saya menggunakan motor untuk pulang karena, lebih nyaman menggunakan motor sendiri. Selain itu, apabila menggunakan mobil bila terjadi kemacetan akan terganggu perjalanannya.
2. Menurut pengamatan saya, arus lalu lintas Yogya-Klaten cukup tertib. Walaupun memang arus lalu lintas lebih padat daripada hari hari biasa, tetapi tidak terjadi kemacetan yang panjang.
Mungkin di kota kota besar lainnya, kemacetan merupakan hal yang biasa.
Para polisi lalu lintas pun bekerja untuk menanggulangi berbagai permasalahan di jalan raya. Selain itu, juga terdapat pos-pos bagi para pemudik dari daerah yang jauh. Nampaknya arus lalu lintas Yogya-Klaten cukup tertib dan lancar.
1a. Setiap tahunnya saya mudik selalu mudik ke kota solo. Saya menggunakan kendaraan pribadi roda 4. Alasannya terletak pada kenyamanan. Karena barang bawaan yang kami bawa terlampau banyak sehingga lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu kami juga bebas jika sewaktu-waktu ingin berhenti di rest area.
2. Kemacetan yang terjadi justru berada pada jalur menuju kota solo. Terutama di daerah prambanan dan titik pertemuan antara jogja dan semarang. Jika di kota solonya, keadaan relatif lancar.
Solusinya, penambahan jalur alternatif akan lebih bermanfaat agar kemacetan tidak tertumpu pada satu titik.
1b. saya akan memilih menggunakan kereta. Alasannya keamanan dan kenyamanan cukup baik, cukup murah juga. Tetapi sangat di sayangkan pada saat mudik harga tiket kereta cenderung naik.
2. Saya tidak mudik, saya melihat keadaan di Jogja saat H-3 sampai H-1 cukup padat. Terlihat sekali di Ringroad volume kendaraan cukup meningkat di bandingkan biasanya. Kebanyakan mobil-mobil berasal dari luar kota yang hendak mudik ke Jogja.
Tetapi saat Hari Lebaran justru cukup lenggang tidak terlalu banyak kendaraan. Tetapi saat H+1 - H+4 kembali Jalan jalan menuju ke arah daerah wisata seperti Pantai di penuhi kendaraan pribadi mobil,yang hendak berekreasi ke pantai, dan juga di kota Jogja seperti jalan malioboro. Bahkan arus ke arah malioboro sempat di alihkan.
Selain itu banyak juga yang hendak kembali ke daerah masing-masing. Itu juga mengakibatkan jalan jalan di Jogja macet. Seperti jalan magelang, jalan solo.
dan di beberapa persimpangan di kota Jogja terjadi antrian yang panjang.
Saran :
-Sebaiknya para pemudik yang hendak kembali lagi ke daerahnya bisa melewati/ di alihkan melewati ringroad, sehingga tidak perlu melewati Kota Jogja yang dapat mengakibatkan kemacetan.
-Pengaturan simpang, sebaiknya di berikan beberapa polisi yang mengaturnya. Khususnya di simpang yang terjadi antrian yang cukup panjang.
Terima Kasih
Nama : Revi Maharaja Effendi
Semester / kelas : I / A
NIM : 36864
1. Saya tidak mudik ke kampung halaman di Padang. Tetapi saya berlebaran di tempat kakak di Bandung. Saya berangkat ke Bandung dengan menggunakan jasa transportasi kereta api tanggal 4 september pukul 21.27 wib.
Alasan saya menggunakan jasa transportasi kereta api bisnis dengan biaya akomodasi 190ribu karena biaya tidak terlalu mahal dibandingkan dengan eksekutif yang harga tiketnya hampir 300ribu. Juga karena saya agak ragu untuk naik kereta api ekonomi di hari-hari menjelang lebaran ini.(masalah keamanan dan kenyamanan)
dibandingkan dengan kendaraan darat lainnya,bus…kereta api lebih diandalkan dari segi waktu, karena tak ada macet. Kalaupun ada, itu hanya delay atau berhenti karena berpapasan dengan kereta api lain.
2. Di daerah Bandung, tepatnya di Cisitu, keadaan relatif senyap. karena area tersebut memang area anak kost, jadi Cisitu sangat sepi ditinggal anak kost yang sebagian besar mudik.
tapi, lebih kurang H+2 lebaran,. area-area pusat perbelanjaan di bandung mulai dipadati masyarakat. Terjadi kemacetan yang relatif tidak menghabiskan banyak waktu.
menurut saya, solusi yang tepat untuk kemacetan d kota bandung, khususnya di area pusat perbelanjaan yaitu dengan pelebaran badan jalan dan juga penertiban pedagang kaki lima yang mengambil tempat hampir separo badan jalan.
sekian.
1a. Saya memilih bus, alasannya: bus lebih nyaman, harganya tidak terlalu mahal, saya bisa lihat-lihat sebagian kabupaten/kota yang terdapat di Jawa apabila saya tidak bisa tidur atau sedang bosan.
2. Ya terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan di sekitar tempat yang ramai dikunjungi. Kondisi arus lalu lintas memprihatinkan karena kemacetan yang terjadi sampai berkilo-kilometer jaraknya. Solusi yang dapat saya berikan adalah sebaiknya disediakan jalan alternatif di tempat-tempat yang ramai dikunjung saat lebaran dan diturunkannya oknum-oknum yang bersangkutan dalam pengamanan arus lalu lintas.
1a. Saya menjawab karena saya tidak mudik.
1b. Jika saya mudik saya akan menggunakan pesawat. Alasan saya menggunakan pesawat karena menurut data statistik bepergian dengan menggunakan transportasi udara memiliki resiko kecelakaan paling kecil.
2a. Menurut pengamatan saya arus lalu lintas di kota saya sangat padat karena kota saya termasuk kota yang memiliki tempat obyek wisata yang sering kali dikunjungi oleh para pemudik. Dimana-mana banyak terjadi kemacetan dan didominasi oleh kendaraan berplat nomor B.
Menurut saya solusinya adalah pemerintah harus bisa mengatur keadaan lalulintas seperti misalnya memberlakukan sistem buka tutup arus kendaraan agar tidak terjadi kemacetan yang tidak diinginkan. Setidaknya walau para pemudik harus menunggu antrian tetapi itu tidak memakan waktu yang lama dibanding terjadinya kemacetan akibat dua arus yang saling mendahului dan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau pemerintah membuat jalan alternatif dan memisahkan jalur yang saling berlawanan.
Nama : Dian Ayu Puspita
Kelas : A
Nim : 37141
1. saat lebaran, saya mudik. (Karena jarak yang saya tempuh lebih dari dari 60km, yaitu dari purwokerto ke pemalang. Sekitar 98km) Saya mengendarai mobil pribadi. Alasan saya mengendarai mobil pribadi antara lain :
a. mengendarai kendaraan pribadi lebih nyaman daripada mengendarai kendaraan umum. Dari purwokerto ke pemalang hanya ada bus sebagai angkutan umum. fasilitas bus kurang nyaman, bus tidak patas dan tidak ber-ac, makanya hal ini menyebabkan penumpang kurang nyaman dengan fasilitas yang ala kadarnya. Terlebih lagi apa bila ada penumpang lain yang merokok dan meludah sembarangan. Tentu hal ini sangat tidak membuat nyaman.
b. Waktu perjalanan lebih cepat. Jika menggunakan kendaraan umum (bus) waktu yang saya tempuh cukup lama, dapat mencapai 4 jam, itupun harus 2 kali ganti kendaraan. Sampai terminal saya harus menggunakan angkot atau becak untuk sampai ketempat tujuan. Lain halnya apa bila saya mengendarai kendaraan pribadi, waktu yang ditempuh hanya 2,5 jam.
c. Tidak terburu buru dan dapat kemana saja ketempat yang diinginkan. Menggunakan bus otomatis hanya dapat berhenti di rute yang dilalui, sedangkan menggunakan kendaraan pribadi dapat menentukan tempat yang akan dituju sesuka hati.
d.
2. a. Pengamatan lalu lintas selama lebaran.
Lalulintas selama lebaran th ini cukup lancar. Di kota saya, jarang terjadi kecelakaan lalu lintas karena setiap tahun arus mudik lebaran cukup padat. Setelah saya amati, puncak mudik terjadi di H-1 lebaran. Jalanan sesak dan padat. Terjadi kemacetan di beberapa titik, kebanyakan macet terjadi di daerah lampu lalu lintas. Kalau di kota purwokerto, cukup jarang macet, paling hanya jalanan padat. Kemacetan di kota purwokerto terjadi pada saat malam takbiran. Banyak masyarakat yang ingin menyambut lebaran dengan takbir keliling. Tapi tahun ini cukup sepi. Saya merasa lebaran dari tahun ke tahun makin sepi.
Kemacetan tidak hanya terjadi di kota, tapi juga di desa saya. Rumah saya 300m dari lampu lalulintas. Dan terjadi antrian panjang sampai kedepan rumah saya. Hal ini sudah menjadi pemandangan biasa setiap menjelang lebaran. Puncak antrian panjang terjadi di malam takbiran. Antrian sampai 400m. kemacetan ini digunakan oleh para warga untuk mengais rejeki pula. Anak anak kecil banyak yang mengamen, tak jarang mendadak banyak pedagang asongan warga setempat.
Macet tidak hanya di daerah lampu lalu lintas, tetapi juga di sepanjang jalan jend. Soedirman. Sepanjang jalan itu adalah pusat oleh oleh khas sokaraja, getuk goreng. Banyak pemudik yang lewat mampir, mencicipi getuk dan sroto. Hal ini menyebabkan macet. Tidak hanya oleh parkiran mobil pribadi yang berbaris di sepanjang bahu jalan, namun bus pariwisata juga berhenti untuk beristirahat. Tentu hal ini membuat jalan semakin sempit dan runyam.
Lurus lagi dari tempat pusat oleh oleh ada persimpangan 5. disini sering terjadi macet. Makanya polisi lalu lintas terjun untuk mengatasi pengendara yang menerobos lampu merah dan bus yang berhenti sembarangan.
Saat lebaran, terutama saat sholat ied berlangsung, lalu lintas sangat sepi.
Saya sholat ied di masjid dekat rumah, saya tidak melaksanakan sholat ied di alun alun kota karena cukup jauh dan butuh waktu lama untuk pulang.
Menjelang siang hari, jalanan mulai ramai. Banyak kendaraan lalu lalang.
Saya berangkat ke tempat nenek di pemalang. Saat berangkat, jalan cukup sepi. Namun saat pulang, jalan sudah mulai ramai.
Di hari kedua lebaran, jalanan sangat ramai. Kemacetan kembali berulang sampai kedepan rumah saya. Kebanyakan mobil bak terbuka mengangkut banyak orang. Mungkin karena banyak orang hendak bertamasya saat libur lebaran.
Hari ketiga lebaran sudah terlihat arus mudik, namun belum sampai macet, hanya saja jalanan padat. Pada tanggal 13 september 2010 itu adalah puncak arus mudik. Banyak pemudik memadati jalanan. Polisi lalu lintas terjun langsung untuk mengatur kemacetan karena banyak pemudik yang melanggar peraturan.
Kemacetan terparah berada di daerah pusat oleh oleh. Banyak pemudik membeli oleh oleh untuk dibawa pulang. Sepanjang jalan dipenuhi oleh kendaraan yang berjalan merayap. Gang disekitar derah pusat oleh oleh disulap menjadi tempat parkir dan jalan terobosan untuk menghindari macet.
Hari ke-5 lebaran sudah mulai sepi. Hanya terjadi kemacetan di daerah lampu merah dekat rumah. Karena lampu lalu lintas dekat dengan jembatan dan waktunya sangat singkat. Jadi banyak pengendara motor menerobos lampu merah, hal ini membuat macet dan jalan menjadi runyam.
Hari ke-6 lebaran jalanan sudah kembali normal seperti hari biasa. Pegawai negri mulai berangkat ke kecamatan dan sejumlah instansi Negara lainnya.
Parkiran mulai sepi, tempat wisata baturraden tidak sesesak saat hari lebaran ke-2.
b. solusi permasalahan
Setelah saya amati, kemacetan yang terjadi disebabkan karena banyaknya kendaraan pribadi yang memadati jalan raya, penggunaan bahu jalan menjadi tempat parkir dan ketidak disiplinan pengguna jalan raya yang banyak menyalahi peraturan.
Solusi dari masalah diatas, yaitu :
- Memperbanyak kendaraan umum dan memprioritaskan kendaraan umum sebagai kendaraan mudik. Jadi akan jarang terjadi kemacetan.
- Alangkah baiknya apabila penjual oleh oleh menyediakan tempat parkir khusus untuk pelanggannya. Sehingga tidak akan ada kemacetan yang cukup panjang dan para pembeli tidak kebingungan untuk mendapatkan tempat parkir.
- Selama berkendara mematuhi peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan
- Perbaikan jalan yang sudah rusak dan pelebaran jalan untuk jalan yang lebih lebar, sehingga tidak terjadi kemacetan saat ada parkir dadakan, khususnya di daerah pusat oleh oleh.
Nama : Dian Ayu Puspita
Kelas : 1A
Nim : 37141
1. saat lebaran, saya mudik. (Karena jarak yang saya tempuh lebih dari dari 60km, yaitu dari purwokerto ke pemalang. Sekitar 98km) Saya mengendarai mobil pribadi. Alasan saya mengendarai mobil pribadi antara lain :
a. mengendarai kendaraan pribadi lebih nyaman daripada mengendarai kendaraan umum. Dari purwokerto ke pemalang hanya ada bus sebagai angkutan umum. fasilitas bus kurang nyaman, bus tidak patas dan tidak ber-ac, makanya hal ini menyebabkan penumpang kurang nyaman dengan fasilitas yang ala kadarnya. Terlebih lagi apa bila ada penumpang lain yang merokok dan meludah sembarangan. Tentu hal ini sangat tidak membuat nyaman.
b. Waktu perjalanan lebih cepat. Jika menggunakan kendaraan umum (bus) waktu yang saya tempuh cukup lama, dapat mencapai 4 jam, itupun harus 2 kali ganti kendaraan. Sampai terminal saya harus menggunakan angkot atau becak untuk sampai ketempat tujuan. Lain halnya apa bila saya mengendarai kendaraan pribadi, waktu yang ditempuh hanya 2,5 jam.
c. Tidak terburu buru dan dapat kemana saja ketempat yang diinginkan. Menggunakan bus otomatis hanya dapat berhenti di rute yang dilalui, sedangkan menggunakan kendaraan pribadi dapat menentukan tempat yang akan dituju sesuka hati.
d.
2. a. Pengamatan lalu lintas selama lebaran.
Lalulintas selama lebaran th ini cukup lancar. Di kota saya, jarang terjadi kecelakaan lalu lintas karena setiap tahun arus mudik lebaran cukup padat. Setelah saya amati, puncak mudik terjadi di H-1 lebaran. Jalanan sesak dan padat. Terjadi kemacetan di beberapa titik, kebanyakan macet terjadi di daerah lampu lalu lintas. Kalau di kota purwokerto, cukup jarang macet, paling hanya jalanan padat. Kemacetan di kota purwokerto terjadi pada saat malam takbiran. Banyak masyarakat yang ingin menyambut lebaran dengan takbir keliling. Tapi tahun ini cukup sepi. Saya merasa lebaran dari tahun ke tahun makin sepi.
Kemacetan tidak hanya terjadi di kota, tapi juga di desa saya. Rumah saya 300m dari lampu lalulintas. Dan terjadi antrian panjang sampai kedepan rumah saya. Hal ini sudah menjadi pemandangan biasa setiap menjelang lebaran. Puncak antrian panjang terjadi di malam takbiran. Antrian sampai 400m. kemacetan ini digunakan oleh para warga untuk mengais rejeki pula. Anak anak kecil banyak yang mengamen, tak jarang mendadak banyak pedagang asongan warga setempat.
Macet tidak hanya di daerah lampu lalu lintas, tetapi juga di sepanjang jalan jend. Soedirman. Sepanjang jalan itu adalah pusat oleh oleh khas sokaraja, getuk goreng. Banyak pemudik yang lewat mampir, mencicipi getuk dan sroto. Hal ini menyebabkan macet. Tidak hanya oleh parkiran mobil pribadi yang berbaris di sepanjang bahu jalan, namun bus pariwisata juga berhenti untuk beristirahat. Tentu hal ini membuat jalan semakin sempit dan runyam.
Lurus lagi dari tempat pusat oleh oleh ada persimpangan 5. disini sering terjadi macet. Makanya polisi lalu lintas terjun untuk mengatasi pengendara yang menerobos lampu merah dan bus yang berhenti sembarangan.
Saat lebaran, terutama saat sholat ied berlangsung, lalu lintas sangat sepi.
Saya sholat ied di masjid dekat rumah, saya tidak melaksanakan sholat ied di alun alun kota karena cukup jauh dan butuh waktu lama untuk pulang.
Menjelang siang hari, jalanan mulai ramai. Banyak kendaraan lalu lalang.
Saya berangkat ke tempat nenek di pemalang. Saat berangkat, jalan cukup sepi. Namun saat pulang, jalan sudah mulai ramai.
Di hari kedua lebaran, jalanan sangat ramai. Kemacetan kembali berulang sampai kedepan rumah saya. Kebanyakan mobil bak terbuka mengangkut banyak orang. Mungkin karena banyak orang hendak bertamasya saat libur lebaran.
Hari ketiga lebaran sudah terlihat arus mudik, namun belum sampai macet, hanya saja jalanan padat. Pada tanggal 13 september 2010 itu adalah puncak arus mudik. Banyak pemudik memadati jalanan. Polisi lalu lintas terjun langsung untuk mengatur kemacetan karena banyak pemudik yang melanggar peraturan.
Kemacetan terparah berada di daerah pusat oleh oleh. Banyak pemudik membeli oleh oleh untuk dibawa pulang. Sepanjang jalan dipenuhi oleh kendaraan yang berjalan merayap. Gang disekitar derah pusat oleh oleh disulap menjadi tempat parkir dan jalan terobosan untuk menghindari macet.
Hari ke-5 lebaran sudah mulai sepi. Hanya terjadi kemacetan di daerah lampu merah dekat rumah. Karena lampu lalu lintas dekat dengan jembatan dan waktunya sangat singkat. Jadi banyak pengendara motor menerobos lampu merah, hal ini membuat macet dan jalan menjadi runyam.
Hari ke-6 lebaran jalanan sudah kembali normal seperti hari biasa. Pegawai negri mulai berangkat ke kecamatan dan sejumlah instansi Negara lainnya.
Parkiran mulai sepi, tempat wisata baturraden tidak sesesak saat hari lebaran ke-2.
b. solusi permasalahan
Setelah saya amati, kemacetan yang terjadi disebabkan karena banyaknya kendaraan pribadi yang memadati jalan raya, penggunaan bahu jalan menjadi tempat parkir dan ketidak disiplinan pengguna jalan raya yang banyak menyalahi peraturan.
Solusi dari masalah diatas, yaitu :
- Memperbanyak kendaraan umum dan memprioritaskan kendaraan umum sebagai kendaraan mudik. Jadi akan jarang terjadi kemacetan.
- Alangkah baiknya apabila penjual oleh oleh menyediakan tempat parkir khusus untuk pelanggannya. Sehingga tidak akan ada kemacetan yang cukup panjang dan para pembeli tidak kebingungan untuk mendapatkan tempat parkir.
- Selama berkendara mematuhi peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan
- Perbaikan jalan yang sudah rusak dan pelebaran jalan untuk jalan yang lebih lebar, sehingga tidak terjadi kemacetan saat ada parkir dadakan, khususnya di daerah pusat oleh oleh.
1.a. saya mudik dari yogyakarta ke palembang dengan pesawat,alasan:
karena walaupun harga tiket relatif mahal tapi kita bisa menghemat waktu karena andaikata saya naik kereta atau mobil kemungkinan saya untuk sampai di kota palembang akan menjadi 1 hingga 2 hari dan dengan menggunakan pesawat keamanan dalam berkendaranya lebih terjamin.
2.lalu lintas kota saya tidak terlalu macet karena jumlah pemudik dan yang menetap di palemang(tidak mudik) mempunyai jumlah yg relatif sama
1a.Lebaran kali ini saya sekeluarga pergi ke rumah nenek di sragen.Saya memilih menggunakan mobil pribadi karena :
- lebih nyaman
- tidak repot. Dari jogja tidak ada kendaraan umum yang bisa langsung sampai ke sragen,jika naik bis,maka harus berhenti di solo dulu,baru naik bis lagi k sragen. Kalau naik kereta,jarak stasiun ke rumah nenek juga relatif jauh,masih harus naik kendaraan umum sekitar 2 kali.
2.Di daerah nenek saya tidak macet karena memang rumahnya berada di pelosok,namun di jalan raya solo sragen terlihat terjadi kemacetan karena memang kondisi jalan cukup sempit,tanpa pembatas dan banyaknya sopir yang ugal-ugalan membuat jalan tersebut sangat rawan kecelakaan. Solusinya adalah memperlebar jalan tersebut,karena saya lihat di sebelah kanan kiri jalan masih terdapat banyak lahan kosong yang dapat digunakan untuk pelebaran jalan
1a. Saat mudik saya memilih menggunakan pesawat terbang karena saya tinggal sangat jauh dari kota Jogja, tepatnya di pulau Batam. Sebenarnya ada alternatif lain yang bisa digunanakan, yaitu dengan kapal laut. Dari segi harga memang lebih murah, namun tidak pleksibel, terkesan terlalu rumit, kemudian kita hanya membuang waktu di perjalanan, dan memang kurang dari segi keamanan karena di saat musim mudik seperti ini, pemudik yang berangkat menggunaka kapal laut sangat ramai sekali. Jadi, walaupun dari segi harga, pesawat lebih mahal, tetapi alasan saya ialah saya dapat menghemat waktu dan tenaga, serta lebih aman dan nyaman.
2. Karena daerah saya merupakan daerah provinsi kepulauan , dan terdiri dari pulau-pulau kecil, sehingga selama mudik tidak terjadi kemacetan seperti yang terjadi di pulau Jawa. Karena jumlah pertambahan volume kendaraan tidak begitu banyak. Pemudik banyak yang menggunakan Kapal ferry sehingga kepadatan hanya terlihat di pelabuhan saja. Namun untuk masalah kemacetan selama mudik yang terjadi di pulau Jawa, pendapat saya adalah sebaiknya pemerintah memperbaiki sarana transportasi mudik seperti KA, bus, dan lainnya. Sehingga orang tidak banyak yang menggunakan kendaraan pribadi mereka, dan lebih memilih menggunakan kendaraan umum. Dengan begitu, volume kendaraan berkurang sehingga kemacetan pun dapat dikurangi. Selain itu juga, sarana transportasi tersebut tentunya juga menawarkan harga yang lebih ekonomis sehingga dapat di gunakan oleh berbagai kalangan.
Mata Kuliah : TEKNIK-TEKNIK DASAR TRANSPORTASI
Nama : RIZKY YUSUF RAMADHAN
Kelas : A
NIM : 37505
1. Saya mudik pada H+1 dari Yogyakarta menuju Semarang menggunakan mobil. Mengapa saya pakai mobil?
Ada banyak keuntungan menggunakan mobil, diantaranya:
a. Nyaman
-AC mobil sangat berguna bila cuaca panas menyengat.
-Santai sambil mendengarkan radio ataupun musik.
-Tak perlu turun dari kendaraan bila ingin beristirahat sejenak.
-Terhindar dari polusi suara maupun polusi udara.
b. Aman
-Terhindar dari cuaca buruk sepanjang perjalanan.
-Jika terjadi tabrakan, resiko yang diterima lebih kecil.
-Tidak terkena hembusan angin yang berbahaya bagi kesehatan.
-Keselamatan penumpang lebih terjamin terutama anak kecil.
c. Efisien
-Lebih cepat sampai tujuan (dibandingkan motor dan tidak macet).
-Waktu yang dibutuhkan lebih singkat (dibandingkan motor dan tidak macet).
-Bila ada GPS, jalur mudik yang tepat dapat diketahui dengan jelas.
-Tidak perlu isi BBM terlalu sering.
2. Pada hari Sabtu tepatnya setelah Hari Raya Idul Fitri 1431H, saya berangkat menuju Semarang sekitar pukul 09.00 pagi. Suasana jalan maupun frekuensi kendaraan dari Yogyakarta (Sleman) sampai Ungaran tidak terlalu ramai. Kendaraan saya berjalan rata-rata 40-60 km/jam. Sepanjang perjalanan, lebih banyak kendaraan yang mudik dari Yogyakarta - Semarang dibandingkan sebaliknya. Waktu tempuh yang biasanya sekitar 3-4 jam, setelah sampai di Ungaran suasana berbalik, volume kendaraan meningkat, badan jalan sempit, lalu lintas macet sampai Semarang menyebabkan penambahan waktu tempuh hingga 2 kali lipat. Untung saja bahan bakar sudah diisi penuh, tak perlu khawatir kehabisan bensin dikala macet. Akhirnya sampai juga di Semarang (Srondol) tepat pukul 4 sore. Menurut saya akses jalan bisa diperlancar dengan pengaturan lalu-lintas dan kondisi jalan yang baik. Dibeberapa tempat sudah dilakukan pelebaran jalan, itu sangat membantu memperlancar arus mudik. Tidak hanya itu, kondisi jalan seperti ini perlu dilakukan pembatasan jalur, untuk frekuensi kendaraan yang kecil/sepi dapat dijadikan 1 jalur dan 3 jalur untuk sebaliknya.
1 a. Lebaran kali ini saya menggunakan sepeda motor, dari jogja menuju Malang trerlebih dahulu kemudian baru ke Tulungagung. Saya lebih memilih menggunakan sepeda motor karena dua alasan; yang pertama lebih cepat, dari pada kendaraan lain selain sepeda motor, sebab sepeda motor lebih gesit dan tidak makan tempat buat jalan raya. yang kedua, bisa berhenti di setiap waktu di banding dengan kendaraan umum, kenapa tidak menggunakan roda empat? kendaraan roda empat membutuhkan dana yang lebih, untuk membeli bensin.
2 . Kemacetan di kota saya Tulungagung terjadi ketika H-1 lebaran, hal ini terjadi di daerah depan stasiun kota, yang memang jalannya agak sempit karena banyaknya pedagang di seitar ruas jalan menuju ke stasiun. Kemacetan terjadi ketika penumpang kereta api yang memang membludak segera berhamburan menuju luar stasiun dang mengganggu pengguna jalan yang ada di sana, dikarenakan orang orang yang menunggu meraka memakirkan kendaraan mereka di sepanjang jalan di stasiun. Sebenarnya permasalahan seperti ini menurut kacamata saya bisa diselesaikan, yang pertama, yang harus ditindak adalah menertibkan pedagang yang ada di sekitar stasiun, terutama pada saat momen lebaran seperti ini. yang kedua, para penjemput hendaknya ditertibkan tempat parkirnya, karena oleh pihak stasiun memang telah disediakan tempat untuk parkir. selain hal ini sebaiknya dari aparat keamanan atau POLANTAS mengamankan titik-titik rawan seperti di daerah stasiun tersebut, pada waktu itu saya belum melihat dari POLANTAS yang ikut untuk menertibkan daerah tersebut. Yang terpenting adalah kesadaran masyarakat sendiri untuk menjaga agar kemacetan tersebut agar tidak bertambah parah, karena bisa rawan kecelakaan bila kondisi para pengendara emosi dan tidak sabaran.
1. a. Jika sdr. mudik pada saat lebaran (definisi mudik, kalau perjalanan ke tujuan lebih dari 60 km), kendaraan apa yang digunakan, dan apa alasannya menggunakan kendaraan tersebut ?
jawab :
Saat lebaran saya mudik ke Purwodadi dengan menggunakan motor, mengapa saya memilih motor ?
karena dengan menggunakan motor :
1. Dapat menghemat biaya .
Jogja - Purwodadi 140 km
motor ( 2 liter (sisa) X Rp 4.500,- ) = Rp 9.000,-
bus ( jogja-solo, solo-purwodadi ) = Rp 40.000,-
mobil ( 5 liter X Rp 4.500,- ) = Rp 22.500,-
travel = Rp 50.000,-
( ket : hanya sekali perjalanan )
2. Dengan ukuran yang tidak terlalu besar dapat mengurangi
kepadatan jalan raya, bandingkan dengan kendaraan lain ?
contoh : mobil,
satu buah mobil di jalan raya bisa ( kurang lebih 4 motor )
3. Jika kelelahan dapat berhenti dimanapun dan dapat parkir
tanpa menimbulkan gangguan yang berarti bagi pengguna
jalan lainnya.
4. Lebih mudah melewati jalan alternatif yang mungkin tidak
bisa dilalui kendaraan lain, dengan hal ini tentunya dapat
mengurangi volume jalan,
seperti contoh : saat tiba di Solo namun terjadi kemacetan
kita bisa melalui jalan alternatif yang langsung tembus ke
Kalioso, saat melewati jalan utama “Sumberlawang” kita bisa
memilih lewat “Gedung Ombo”
5. Menghemat waktu
dengan melalui jalan alternatif kita bisa menghebat waktu
dan dapat menghindari membuang waktu akibat kemacetan
2. Silakan amati arus lalulintas kendaraan di kota sdr. pada saat lebaran. Terjadikah kemacetan ? Jelaskan kondisi arus lalulintas tsb. dan jelaskan solusi apa yang sebaiknya dilakukan !
jawab :
Terjadi kemacetan saat saya hendak melintas di jalan mangkubumi ( malioboro ). Kemacetan tersebut terjadi karena banyaknya orang yang hendak berwisata ke malioboro, keraton, tamansari, tamanpintar, alun-alun dan saat itu jalan utama ( jalan mangkubumi ) terpaksa di tutup oleh polisi dan di alihkan menuju Samsat bahkan hingga wirobrajan.
kemacetan tersebut terjadi karena banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan dan bus besar yang melintas membuat volume jalan menjadi padat,
solusi :
1.Sebaiknya di sediakan lahan parkir untuk menampung kendaraan yang hendak berwisata apalagi saat itu banyak bus besar yang membawa penumpang dari luar kota yang kesulitan saat hendak parkir, bisa dengan meminjam lahan kosong yang tidak dipakai selama Libur Lebaran,
2.Menertibkan kendaraan tradhisional seperti becak, andhong.
dan penjual kaki lima di bahu jalan sehingga dapat berpeluang menambah volume jalan
3.Menempatkan beberapa polisi di sekitar rambu-rambu larangan, dengan demikian dapat mengurangi pengguna jalan yang hendak menerobos larangan tersebut karena ingin segera sampai tujuan.
1 a. Lebaran kali ini saya menggunakan sepeda motor, dari jogja menuju Malang trerlebih dahulu kemudian baru ke Tulungagung. Saya lebih memilih menggunakan sepeda motor karena dua alasan; yang pertama lebih cepat, dari pada kendaraan lain selain sepeda motor, sebab sepeda motor lebih gesit dan tidak makan tempat buat jalan raya. yang kedua, bisa berhenti di setiap waktu di banding dengan kendaraan umum, kenapa tidak menggunakan roda empat? kendaraan roda empat membutuhkan dana yang lebih, untuk membeli bensin.
2 . Kemacetan di kota saya Tulungagung terjadi ketika H-1 lebaran, hal ini terjadi di daerah depan stasiun kota, yang memang jalannya agak sempit karena banyaknya pedagang di seitar ruas jalan menuju ke stasiun. Kemacetan terjadi ketika penumpang kereta api yang memang membludak segera berhamburan menuju luar stasiun dang mengganggu pengguna jalan yang ada di sana, dikarenakan orang orang yang menunggu meraka memakirkan kendaraan mereka di sepanjang jalan di stasiun. Sebenarnya permasalahan seperti ini menurut kacamata saya bisa diselesaikan, yang pertama, yang harus ditindak adalah menertibkan pedagang yang ada di sekitar stasiun, terutama pada saat momen lebaran seperti ini. yang kedua, para penjemput hendaknya ditertibkan tempat parkirnya, karena oleh pihak stasiun memang telah disediakan tempat untuk parkir. selain hal ini sebaiknya dari aparat keamanan atau POLANTAS mengamankan titik-titik rawan seperti di daerah stasiun tersebut, pada waktu itu saya belum melihat dari POLANTAS yang ikut untuk menertibkan daerah tersebut. Yang terpenting adalah kesadaran masyarakat sendiri untuk menjaga agar kemacetan tersebut agar tidak bertambah parah, karena bisa rawan kecelakaan bila kondisi para pengendara emosi dan tidak sabaran. .
nama : rachman azis m
NIM : 36228
1a. saya pada saat mudik lebaran tahun 2010 ini mudik dengan tujuan Blitar dari Gresik. jarak tempuh perjalanan kurang lebih 220km. dengan rute perjalanan : Gresik,Surabaya, Mojokerto, Jombang, Pare, dan Blitar.
dalam mudik kali ini saya menggunakan kendaraan mobil dengan jenis kijang. karena jumlah penumpang 6 orang dan jumlah barang bawaan yang banyak. dengan menggunakan mobil menurut saya memang tidak efisien d bidang ekonomi. karena ada trensportasi yang lebih murah seperti kereta dan bus. tapi lebih efisien di dalam waktu dan kenyamanan.
2. di kota Blitar bisa di bilang sangat ramai. kemacetan pun tidak bisa diatasi saat menjelang ataupun sesudah lebaran. hal ini disebabkan karena Blitar merupakan daerah mudik dari pemudik dari daerah luar kota. di sana saya banyak menemukan banyaknya plat nomor kendaraan yang berasal dari daerah luar.
solusi : diberikan setiap polisi di setiap tempat untuk menertibkan lalulintas, bagi pemerintah sehendaknya memperbaiki fasilitas jalan dan pelebaran jalan karena sempitnya jalan di tengah kota.
1. a. Jika sdr. mudik pada saat lebaran (definisi mudik, kalau perjalanan ke tujuan lebih dari 60 km), kendaraan apa yang digunakan, dan apa alasannya menggunakan kendaraan tersebut ?
Pada hari Sabtu tanggal 4 September yang lalu,saya melakukan perjalanan mudik ke semarang dengan menggunakan sepeda motor…,
Kenapa menggunakan sepeda motor,.,ada bberpa alasan :
^Pada awalnya memang saya berencana menggunakan moda bus,namun melihat lama liburan ini adalah selama 2 minggu ini dan kegiatan di sana tentunya akan lebih mudah dilakukan apabila saya memakai sepeda motor,maka saya memutuskan menggunakan sepeda motor,.
^Secara ekonomi,,perbandingan biaya yang diperlukan bila melakukan mudik ke semarang dari Yogya antara menggunakan bus dan sepeda motor adalah sbb :
-Sepeda Motor :
Lama Perjalanan : +- 3 jam, biaya bensin = 1.5 liter =7000an
2. Silakan amati arus lalulintas kendaraan di kota sdr. pada saat lebaran. Terjadikah kemacetan ? Jelaskan kondisi arus lalulintas tsb. dan jelaskan solusi apa yang sebaiknya dilakukan !
1. a. Jika sdr. mudik pada saat lebaran (definisi mudik, kalau perjalanan ke tujuan lebih dari 60 km), kendaraan apa yang digunakan, dan apa alasannya menggunakan kendaraan tersebut ?
Pada hari Sabtu tanggal 4 September yang lalu,saya melakukan perjalanan mudik ke semarang dengan menggunakan sepeda motor…,
Kenapa menggunakan sepeda motor,.,ada bberpa alasan :
^Pada awalnya memang saya berencana menggunakan moda bus,namun melihat lama liburan ini adalah selama 2 minggu ini dan kegiatan di sana tentunya akan lebih mudah dilakukan apabila saya memakai sepeda motor,maka saya memutuskan menggunakan sepeda motor,.
^Secara ekonomi,,perbandingan biaya yang diperlukan bila melakukan mudik ke semarang dari Yogya antara menggunakan bus dan sepeda motor adalah sbb :
-Sepeda Motor :
Lama Perjalanan : +- 3 jam, biaya bensin = 1.5 liter =7000an,dalam catatan saya menggunakam motor Honda Revo th 2007,cukup irit untuk melakukan perjalanan jauh.
-BUS :
Lama perjalanan sama = 3 jam..,.,namun biaya yang dikeluarkan lebih tinggi,yakni 35.000 pada hari normal.Namun karena ini tarif lebaran maka bisa mencapai sekitar 40 ribu ke atas…,
Dari perbandingan tersebut tentu menggunakan sepeda motor lebih murah,walaupun kurang aman dibanding bus..,
KeuntungaN lain menggunakan motor adalah kita bisa mengatur sendiri waktu kita,tidak terbentur pada antre tiket serta masalah klasik lain,seperti keterlambtan,dll..
Sepeda motor bisa dijadikan alternatif apabila jarak yg ditempuh tak terlalu jauh.
2. Silakan amati arus lalulintas kendaraan di kota sdr. pada saat lebaran. Terjadikah kemacetan ? Jelaskan kondisi arus lalulintas tsb. dan jelaskan solusi apa yang sebaiknya dilakukan !
Di saat lebaran.,.,para polantas melakukan kebijakan dengan menutup jalan yang berhubungan langsung menuju jalan raya..,
Contohnya di daerah saya di Ungaran,terdapat beberapa jaln yang menghubungkan jalan provinsi JOGJA-SEMARANG..,dengan wilayah di kanan kirinya..,
Tentunya hal ini dilakukan untuk mengurangi hambatan samping yang bisa mengganggu kelancaran arus mudik dan balik di masa lebaran,
Namun hal ini juga meniggalkan masalah baru yang tiap tahun selalu berulang,yakni sulitnya warga yang ingin menyeberang dari wilayah bagian barat jalan ke bagian timur jaln…,karena tak ada polisi yang berjaga.
Kendaraan yng berlalulang tersebut juga memiliki kecepatan yg tinggi,sehingga rawan kecelkaan apabila terjadi kelalaian..,
Jadi,sebaiknya polisi selalu berjaga pada jam2 sibuk masyarakat agar tak terganggu mobilitasnya..,karena apabila mobilitas terganggu akan meningkatakan BOK (Biaya Operasional Kendaraan).
Jalannya memang sangat ramai..namun tak sampai menimbulkan kemcetan,yanmg terjadi adalah padat merayap..,Mungkin pemerintah bisa menanggulangi dengan segera merampungkan proyek jalan tol Semarang-Solo….,.sehingga akan mengurangi beban jalan yang tertumpah di jalur Semarang-Bawen..,
Para warga jakarta yang ingin bepergian ke arah Jogja dan Solo semuanya tertumpah di jalur ini,sehingga terjadi kepadatan yang luar biasa yang baru akn berkurang di persimpangan Bawen..Hal ini berpotensi meningkatkan kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.
Akan sangat disayangkan apabila proyek yang tengah berjalan tersebut justru berpotensi tak dilanjutkan karena kurangnya investor luar negeri yang berani membiayai karena takut merugi.Tak usahlah mencari investir luar negeri.Apabila tiap orang kaya di negeri ini maw untuk mendermakan sedikit saja kekayaanny untuk proyek ini tentunya akan lebih baik karena dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan membantu meringankan beban negara….,
Sekian.
1. a. Jika sdr. mudik pada saat lebaran (definisi mudik, kalau perjalanan ke tujuan lebih dari 60 km), kendaraan apa yang digunakan, dan apa alasannya menggunakan kendaraan tersebut ?
Pada hari Sabtu tanggal 4 September yang lalu,saya melakukan perjalanan mudik ke semarang dengan menggunakan sepeda motor…,
Kenapa menggunakan sepeda motor,.,ada bberpa alasan :
^Pada awalnya memang saya berencana menggunakan moda bus,namun melihat lama liburan ini adalah selama 2 minggu ini dan kegiatan di sana tentunya akan lebih mudah dilakukan apabila saya memakai sepeda motor,maka saya memutuskan menggunakan sepeda motor,.
^Secara ekonomi,,perbandingan biaya yang diperlukan bila melakukan mudik ke semarang dari Yogya antara menggunakan bus dan sepeda motor adalah sbb :
-Sepeda Motor :
Lama Perjalanan : +- 3 jam, biaya bensin = 1.5 liter =7000an,dalam catatan saya menggunakam motor Honda Revo th 2007,cukup irit untuk melakukan perjalanan jauh.
-BUS :
Lama perjalanan sama = 3 jam..,.,namun biaya yang dikeluarkan lebih tinggi,yakni 35.000 pada hari normal.Namun karena ini tarif lebaran maka bisa mencapai sekitar 40 ribu ke atas…,
Dari perbandingan tersebut tentu menggunakan sepeda motor lebih murah,walaupun kurang aman dibanding bus..,
KeuntungaN lain menggunakan motor adalah kita bisa mengatur sendiri waktu kita,tidak terbentur pada antre tiket serta masalah klasik lain,seperti keterlambtan,dll..
Sepeda motor bisa dijadikan alternatif apabila jarak yg ditempuh tak terlalu jauh.
2. Silakan amati arus lalulintas kendaraan di kota sdr. pada saat lebaran. Terjadikah kemacetan ? Jelaskan kondisi arus lalulintas tsb. dan jelaskan solusi apa yang sebaiknya dilakukan !
Di saat lebaran.,.,para polantas melakukan kebijakan dengan menutup jalan yang berhubungan langsung menuju jalan raya..,
Contohnya di daerah saya di Ungaran,terdapat beberapa jaln yang menghubungkan jalan provinsi JOGJA-SEMARANG..,dengan wilayah di kanan kirinya..,
Tentunya hal ini dilakukan untuk mengurangi hambatan samping yang bisa mengganggu kelancaran arus mudik dan balik di masa lebaran,
Namun hal ini juga meniggalkan masalah baru yang tiap tahun selalu berulang,yakni sulitnya warga yang ingin menyeberang dari wilayah bagian barat jalan ke bagian timur jaln…,karena tak ada polisi yang berjaga.
Kendaraan yng berlalulang tersebut juga memiliki kecepatan yg tinggi,sehingga rawan kecelkaan apabila terjadi kelalaian..,
Jadi,sebaiknya polisi selalu berjaga pada jam2 sibuk masyarakat agar tak terganggu mobilitasnya..,karena apabila mobilitas terganggu akan meningkatakan BOK (Biaya Operasional Kendaraan).
Jalannya memang sangat ramai..namun tak sampai menimbulkan kemcetan,yanmg terjadi adalah padat merayap..,Mungkin pemerintah bisa menanggulangi dengan segera merampungkan proyek jalan tol Semarang-Solo….,.sehingga akan mengurangi beban jalan yang tertumpah di jalur Semarang-Bawen..,
Para warga jakarta yang ingin bepergian ke arah Jogja dan Solo semuanya tertumpah di jalur ini,sehingga terjadi kepadatan yang luar biasa yang baru akn berkurang di persimpangan Bawen..Hal ini berpotensi meningkatkan kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.
Akan sangat disayangkan apabila proyek yang tengah berjalan tersebut justru berpotensi tak dilanjutkan karena kurangnya investor luar negeri yang berani membiayai karena takut merugi.Tak usahlah mencari investir luar negeri.Apabila tiap orang kaya di negeri ini maw untuk mendermakan sedikit saja kekayaanny untuk proyek ini tentunya akan lebih baik karena dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan membantu meringankan beban negara….,
Sekian.
Nama : Hiromi Ega Meldinizcha
NIM : 09/285104/TK/35638
Kelas : A
1.b Kebetulan rumah saya berada di jakarta, tapi kampung saya di padang jadi saya hanya pulang ke rumah, tidak mudik ke padang. Saya pulang dengan pesawat terbang, alasannya adalah sebagai berikut :
- Biasanya saya naik kereta api kelas ekonomi bersama teman saya, tapi saya mengira akan lebih ramai dari biasanya karena itu saya tidak memilih naik kereta api.
- Menjelang lebaran, harga tiket kereta api naik dan saya pun mendapat tiket pesawat murah seharga rp.260.000, karena itu saya memilih naik pesawat terbang.
- Alasan waktu, karena dengan naik pesawat terbang yang hanya menghabiskan waktu kira-kira 1 jam untuk sampai bandara di jakarta. Sedangkan kereta api menghabiskan waktu kira-kira 11 jam.
2. Menurut pengamatan saya, kota jakarta mengalami pengurangan arus kendaraan bermotor selama lebaran. Menurut saya, ini karena banyak orang-orang yang mudik ke kampung halamannya masing-masing. Tapi setelah pemudik-pemudik itu kembali lagi ke jakarta, kondisi arus di jakarta menjadi ramai kembali seperti biasanya. Menurut saya, ini karena volume kendaraan tidak sebanding dengan jalan. Sebaiknya kendaraan bermotor dibatasi jumlahnya dan umur pemakaiannya, tapi transportasi publik perlu dibenahi terlebih dahulu agar orang-orang yang memakai kendaraan pribadi beralih ke transportasi publik. Jalan raya juga perlu diperlebar agar arus kendaraan lancar. Sekian dari saya dan terima kasih
1.a. Jika saya mudik pada saat lebaran,saya biasa menggunakan kendaraan pribadi. Selain hal ini sudah menjadi tradisi di keluarga besar saya, menggunakan kendaraan pribadi juga terasa lebih nyaman karena alasan privasi yang membuat kami sekeluarga memiliki space khusus bagi keluarga.
2. Saya mengamati kondisi lalin di kota jogjakarta, daerah tujuan mudik saya. Arus lalin pada saat lebaran sangat lah padat, kemacetan terjadi di banyak titik terutama pada daerah wisata. Hal ini wajar karena selain jogja menjadi kota tujuan wisata, jogja juga merupakan kota tujuan mudik, jadi kemacetan saat lebaran merupakan hal yg sering terjadi.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemacetan antara lain dengan mengurangi kendaraan pribadi yang berkapasitas kecil, dan memperbaiki sarana dan prasarana angkutan umum dalam kota yang dapat mengangkut lebih banyak penumpang. Sehingga para wisatawan dapat mengurangi jumlah perjalanan dalam kota.
Nama : Rezky Agung Nuladani
NIM : 05/183750/TK/30411
1. a). Mudik tahun ini saya melakukan perjalanan dengan tujuan Blora, saya menggunakan jeis perjalanan inter moda yakni dengan menggunakan kendaraan Bus Antar Kota Antar Propinsi dengan rute perjalanan sebagai berikut :
Yogyakarta-Surakarta (Solo)
Surakarta (Solo)-Purwodadi
Purwodadi-Blora
alasan saya menggnakan moda Bus ini karena biaya nya lebih murah di bandingkan dengan travel walupun dengan travel lebih nyaman,,,waktu tempuh perjalanan baik menggunakan Bus maupun Travel sama yakni 5,5 jam…
b). jika saya harus ke Jakarta kendaraan yg saya ingin gunakan adaLah Kereta Api alesannya sangat sederhana,,
1. dilihat dari waktu perjalanan menggunakan moda kereta api tidak terlalu berbeda dengan kendaraan darat lainnya,,
yaitu sekitar 8-10 jam,,,,
2. dilihat dari biaya kereta api tidak terlalu mahal dibandingkan dengn kendaraan darat laiinya walaupun dengan pesawat terbang lebih cepat,,karena dalam mudik lebaran ini statusnya sudah direncana dan bukan yang tergesa-gesa jadi tidak perlu menggunakan pesawat terbang yang biayanya juga lebih mahaL,,
3. dilihat dari kenyamanan kereta api tidak kalah nyaman dengan pesawat dan kendaraan darat lainnya,,hanya saja kita juga harus berhati-hati jikalau ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi seperti pencurian ato perampokan dsb,,,
2. Di daerah Kabupaten Blora tidak terjadi kemacetan,,karena daerah ini adalah kota kecil yang luas wilayahnya hanya 1.820,59 Km2 (sumber : pemkabblora.go.id) dan jumlah penduduk 820.000-an jiwa (sumber : pemkabblora.go.id),,
kepadatan lalulintas hanya terjadi di daerah Kota Blora yaitu alun-alun Blora yang disana banyak pedagang kaki lima yang banyak menjual makanan khas kota blora.
jadi arus lalulintas yg terjadi disana tidak terlalu rumit hanya saja arus lebih memusat ke alun-alun Blora tsb,,
1a. Saya mudik ke Gorontalo,Sulawesi. dan karena saya harus menempuh daerah yang beda pulau dengan pulau Jawa, maka dari itu saya menggunakan pesawat untuk mudik. Kenapa saya tidak menggunakan kapal laut? Mungkin memang harganya auh lebih murah daripada pesawat. tapi, dalam hal ini saya memprioritaskan transportasi yang nomor satu dalam efisiensi waktu.
2.Gorontalo yang hari-hari sebelumnya tidak pernah mengalami kemacetan pun benar-benar seperti kota Jakarta macetnya pada seminggu sebelum lebaran dan seminggu setelah lebaran.
Hal ini dikarenakan simpang-simpang yang ada di Gorontalo sebagian besar masih berfase dua. sehingga jika tidak disertai dengan kesabaran dan kehati-hatian pengguna jalan akan bisa menyebabkan kemacetan atau yang lebih buruk lagi kecelakaan. Sisanya adalah simpang prioritas yang lebih lagi sangat menyebabkan kemacetan pada hari lebaran. Apalagi ditambah dengan hambatan samping dari kendaraan-kendaraan yang tidak tertib dalam berparkir. ditambah lagi dengan lebar jalan yang belum cukup. sehingga, jalan yang semula ada dua lajur, malah menjadi satu lajur.
Tapi, kemacetan ini diatasi dengan cara mengalihkan arus berlebih ke jalan yang arusnya kurang padat. dan juga menempatkan para Polisi lalu lintas untuk menertibkan arus yang padat.
Nama : Ayuwandira Febriana Sadu
NIM : 35509
Kelas : A
1a. Saya mudik ke Gorontalo,Sulawesi. dan karena saya harus menempuh daerah yang beda pulau dengan pulau Jawa, maka dari itu saya menggunakan pesawat untuk mudik. Kenapa saya tidak menggunakan kapal laut? Mungkin memang harganya auh lebih murah daripada pesawat. tapi, dalam hal ini saya memprioritaskan transportasi yang nomor satu dalam efisiensi waktu.
2.Gorontalo yang hari-hari sebelumnya tidak pernah mengalami kemacetan pun benar-benar seperti kota Jakarta macetnya pada seminggu sebelum lebaran dan seminggu setelah lebaran.
Hal ini dikarenakan simpang-simpang yang ada di Gorontalo sebagian besar masih berfase dua. sehingga jika tidak disertai dengan kesabaran dan kehati-hatian pengguna jalan akan bisa menyebabkan kemacetan atau yang lebih buruk lagi kecelakaan. Sisanya adalah simpang prioritas yang lebih lagi sangat menyebabkan kemacetan pada hari lebaran. Apalagi ditambah dengan hambatan samping dari kendaraan-kendaraan yang tidak tertib dalam berparkir. ditambah lagi dengan lebar jalan yang belum cukup. sehingga, jalan yang semula ada dua lajur, malah menjadi satu lajur.
Tapi, kemacetan ini diatasi dengan cara mengalihkan arus berlebih ke jalan yang arusnya kurang padat. dan juga menempatkan para Polisi lalu lintas untuk menertibkan arus yang padat.
Nama: Fitria Purnayanti Cahyaningrum
NIM: 35564
1. a. Jika sdr. mudik pada saat lebaran (definisi mudik, kalau perjalanan ke tujuan lebih dari 60 km), kendaraan apa yang digunakan, dan apa alasannya menggunakan kendaraan tersebut?
Ketika lebaran kemarin, saya mudik dari Yogyakarta ke Balikpapan, saya menggunakan moda pesawat.
Alasannya:
- Secara ekonomi, menggunakan moda pesawat memang lebih mahal, tetapi melihat dari segi kenyamanan, jelas jauh lebih nyaman.
Dalam hal mudik kemarin, saya menghabiskan biaya Rp 499000 dari Yogyakarta ke Balikpapan. Biaya tersebut tidaklah mahal jika mengingat biaya yang biasanya saya keluarkan untuk pulang ke Balikpapan jauh lebih banyak dari itu. Itu dikarenakan, saya membeli dari jauh-jauh hari, sehingga saya bisa mendapatkan tiket promo. Biasanya harga normal yang biasa saya dapatkan bisa mencapai 1 juta lebih.
Dan, ketika saya kembali balik ke Yogyakarta, saya mendapat tiket sekitar 800an ribu. Memang tidak semurah tiket sebelumnya, tapi saya sudah cukup bersyukur karena itu adalah tiket yang paling murah pada saat itu yang saya bisa beli.
Agar tidak rugi, disini yang dibutuhkan adalah pintar-pintar kita dalam menyiasati memilih maskapai penerbangan mana yang pas agar sesuai dengan kondisi keuangan kita.
- Dan mempertimbangkan waktu, menggunakan pesawat jauh lebih mempersingkat waktu perjalanan.
Perjalanan mudik menggunakan pesawat kemarin menghabiskan waktu hanya sekitar 45 menit.
Ini jelas jauh lebih cepat dibandingkan jka saya menggunakan moda yang lain, seperti kapal misalnya.
Dengan menggunakan pesawat, segalanya jauh lebih praktis. ^^
Itulah sebabnya saya lebih memilih moda pesawat ketika bepergian mudik.
2. Silakan amati arus lalulintas kendaraan di kota sdr. pada saat lebaran. Terjadikah kemacetan ? Jelaskan kondisi arus lalulintas tsb. dan jelaskan solusi apa yang sebaiknya dilakukan !
Pada saat lebaran, pada pagi hari kondisi lalu lintas di sekitar rumah saya cukup lengang ketika menjelang solat Ied, tapi begitu selesai solat Ied, jalan terlihat sangat padat, terutama di jalan-jalan besar yang dekat dengan masjid besar, terjadi kemacetan yang cukup mengganggu.
Beberapa jam kemudian, menjelang siang hari, pada saat lebaran, di Balikpapan ramai semua orang berkunjung ke keluarganya masing-masing untuk silaturahmi, walaupun begitu tidak terlihat kemacetan yang mencolok. Memang pada dasarnya, di Balikpapan jarang terjadi kemacetan, hanya di jalan-jalan tertentu yang terjadi kemacetan dan itupun tidaklah berlangsung lama.
Solusi yang mungkin bisa diambil, adalah penurunan polantas ke jalan agar situasi lalu lintas lebih terkendali, dan dilakukan pengalihan jalan agar kendaraan-kendaraan tidak hanya menumpuk di satu titik.
1. a. untuk tahun ini saya mudik ke 2 tempat. Destinasi pertamayang dituju adalah Kota Semarang dengan menggunakan kendaraan Pesawat terbang. kemudian dlanjutkan dengan menggunakan mobil dari Semarang menuju Surabaya. Kmi sekeluarga memilih menggunakan pesawat terbang karena adanya keterbatasan waktu libur nasional yang mana pada tahun ini hanya berkisar 5 hari. Lagipula, kami terbiasa mudik pada hari pertama lebaran, sehingga jika mudik menggunakan kendaraan lain, akan menghabiskan waktu liburan di jalanan.
2. sejak H-3, lalu lintas di kota Bekasi, khususnya sekitar margahayu, sering terjadi kemacetan pada jam2 4 / 5 sore dan jam-jam setelah sahur. Kemacetan disebabkan terjadinya penumpukan kendaraan, terutama motor (berpenumpang: Bapak, Ibu, dan 2 anak + sperlengkapan mudik), yang menuju ke arah Timur P. Jawa, dimana jalan chairil anwar hingga menuju tambun, menjadi jalan utama bagi motor yang tentu saja tidak bisa memasuki jalan tol yang berparalel dengan jalan Chairil Anwar.
Pada Mudik tahun 2010 ini, Polisi Lalu Lintas telah membuat rute alternatif untuk menyiasati kemacetan yang terjadi di Jalan Chairil Anwar, yaitu dengan mengalihkan sebagian arus kendaraan melalui Jalan lain agar tidak terjadi penumpukan.
A. Apabila saya mudik dari Jogja ke Bandung akan menggunakan bus malam eksekutif, karena :
1. Dari segi harga hampir sama dengan tarif KA bisnis, tetapi dari segi fasilitas lebih baik bus.
2. Menurut saya, tingkat keamanan bus lebih tinggi dibanding KA dilihat dari berbagai segi antara lain :
2.1. fleksibilitas, Bus dapat menghindari kemacetan dengan melewati jalur alternatif, bisa berakselerasi dengan pengereman spontan, sopir yang berpengalaman, istirahat makan dan ibadah yg cukup. Berbeda dengan kereta yg hanya mengandalkan rel tua, rem yg tdk spontan, sering terlambat disebabkan oleh KA lain yg bermaslahan.
2.2 usia kendaraan,saat ini perkembangan industri moda Bus sangat berkembang pesat sampai ada bus bermesin cc besar, air suspension, gps, wifi dan emisi euro-3. Beda dibanding KA dimana gerbongnya banyak yang rekondisi, kondisi rel yg tua, instrumen persinyalan banyak manual, masinis dengan beban kerja tinggi.
2.3 Kenyamanan, Perjalanan malam menggunakan bus lebih mengasyikan karena dapat melihat kota secara jelas dari kaca depan dan aksi balapan sedangkan kereta membosankan hanya wajah kita yg terlihat di kaca samping pada saat malam hari.
B. Kondisi Bandung pada hari H ramai di pinggiran koa seperti cimahi, padalarang dan majalaya karena banyak warga dari kota bandung maupun luar kota yang bersilahturahmi.
Jawab:
1. a. Pada saat lebaran, dari Jakarta ke Solo. Saya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Memang waktu tempuh perjalanan lebih lama, namun ketika kita membawa kendaraan pribadi ke kota tujuan, sesampainya di kota tujuan mobilitas kita untuk mencapai rumah sanak famili ataupun mengunjungi tempat wisata akan lebih mudah. Kemudian, dengan kendaraan pribadi yang dapat memuat satu keluarga, sehingga kebersamaan kebih terasa. Untuk masalah kemacetan, kami menyiasati nya dengan berangkat pada H-3 lebaran pada sore hari, lewat jalur selatan, sehingga arus mudik belum terlalu padat.
1.b. Saya akan memilih menggunakan pesawat untuk pulang ke Jakarta, dengan alasan efisiensi waktu, dan karena plg ke jakarta sendiri, tidak ber rombongan. Kemudian juga, sekarang ini sudah banyak tiket pesawat promo yang terkadang harganya jauh lebih murah dibanding menggunakan kereta api.
2. Jelas berbeda keadaan saat lebaran dibanding hari biasa. Namun, hanya ketika setelah sholat ied, sedikit lebih padat. Di daerah saya, Jakarta Timur, lalu lintas tampak lengang, karena rata-rata warga nya adalah pendatang dari P.Jawa dan Pulau lain yang tersebar, termasuk orang tua saya yang keduanya berasal dari Jawa Tengah. Solusi yang sebaiknya dilakukan, hanya perlu beberapa pengaturan lalu lintas di beberapa titik yang rawan kemacetan..
Terimakasih.
NAMA :
KELAS : A
MATAKULIAH : dasar-dasar teknik transportasi
NIM : 35929
HASIL TUGAS PENGAMATAN ARUS LALULINTAS SELAMA LEBARAN DI KOTA JOMBANG JAWATIMUR
LOKASI PENGAMATAN : jl. MERDEKA
JENIS JALAN NASIONAL
dari hasil pengamatan saya pada tanggal 9 september 2010 atau H-1 lebaran dilokasi, maka saya bisa diinformasikan bahwasanya arus lalulintas sangat padat tapi lancar,disetiap ruas jalur yang rawan kemacetan disiagakan polisi lalulintas untuk membantu mengatur ketertiban arus lalulintas,dari segi volume kendaraan yang melintas terlihat bahwa kendaraan roda dua / motor masih mendominasi, disusul dengan bus maupun kendaraan pribadi.padatnya arus lalulintas salah satunya disebabkan karena para pemudik masih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi untuk pulang kampung daripada menggunakan jasa angkutan umum.
beberapa bentuk pelanggaran yang terjadi adalah masih banyaknya para pengguna motor yang tidak taat pada peraturan lalulintas semisal berboncengan lebih dari 2 orang ataupun membawa barang-barang yang melebihi kapasitas kendaraan.
syukur selama pengamatan berlangsung belum saya dapati terjadinya kecelakaan lalulintas.
sekian laporan singkat yang bisa saya informasikan.salam